RADARBANDUNG.id- Banyak negara maju di seluruh dunia berlomba-lomba dalam misi antariksa yang paling ekstrem. Salah satu yang mengundang minat untuk dieksplorasi adalah bulan.
Tiongkok adalah salah satu negara yang paling ambisius melakukannya. Terbaru, mereka dilaporkan berhasil melakukan uji kritis pada mesin roket baru yang dirancang untuk misi berawak ke bulan yang akan datang. Pengujian tersebut menembakkan tiga mesin YF-100K secara bersamaan, menghasilkan daya dorong gabungan sebesar 382 metrik ton.
Mesin ini akan menggerakkan wahana bernama Long March 10, sebuah kendaraan peluncuran angkat berat baru yang sedang dikembangkan khusus untuk membawa pesawat ruang angkasa dan peralatan pendaratan di bulan generasi berikutnya milik Tiongkok.
Wahana Long March 10 akan berdiri setinggi 92,5 meter, kira-kira setara dengan bangunan 32 lantai, dan memiliki berat lepas landas sebesar 2,189 metrik ton. Dengan daya dorong 2.678 ton, ia diklaim akan mampu meluncurkan pesawat luar angkasa berbobot setidaknya 27 ton menuju bulan.
Rencana Tiongkok untuk pendaratan berawak pertama di bulan melibatkan dua peluncuran Long March 10 dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang. Peluncuran pertama akan membawa modul pendaratan di bulan, sedangkan peluncuran kedua akan mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak.
Setelah berada di orbit bulan, kedua kendaraan akan berlabuh, sehingga astronot dapat menaiki modul pendaratan untuk turun ke permukaan bulan. Setelah menyelesaikan misinya, para astronot akan kembali ke pengorbit bulan melalui modul pendaratan dan akhirnya kembali ke bumi.
Dikutip JawaPos.com dari China Daily, seperti sudah disinggung di atas, selama uji pengapian yang berlangsung di fasilitas pengujian mesin di distrik Fengtai Beijing, tiga mesin YF-100K terus mengeluarkan api selama beberapa menit, menghasilkan daya dorong gabungan sebesar 382 metrik ton, menurut China Academy of Launch Vehicle Technology, sebuah perusahaan besar. pembuat roket di negara ini.
YF-100K akan memberikan daya angkat yang besar untuk roket Long March 10, yang sedang dalam penelitian dan pengembangan di akademi yang berbasis di Beijing, anak perusahaan raksasa industri milik negara yakni China Aerospace Science and Technology Corp.
Di bulan, para astronot akan mengendarai rover untuk melakukan tugas ilmiah dan mengumpulkan sampel. Setelah menyelesaikan tugasnya, mereka akan kembali ke modul pendaratan, yang akan menerbangkan mereka kembali ke pesawat luar angkasa yang menunggu di orbit bulan.
Pada tahap akhir, para astronot akan membawa sampel tersebut ke dalam pesawat ruang angkasa mereka, yang kemudian akan dilepas dan membawa awaknya kembali ke Bumi. (jpc)