Warga Blokir Flyover Ciroyom: Sering Terjadi Kecelakaan

Jalan Layang Ciroyom- TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG 
Jalan Layang Ciroyom- TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG 

RADARBANDUNGid, BANDUNG- Sejumlah warga dari RW 8 Kelurahan Ciroyom Kecamatan Andir Kota Bandung melakukan penutupan jalan layang Ciroyom yang belum diresmikan pemerintah sejak Minggu (19/5).

Langkah itu diambil lantaran sebelumnya marak terjadi kecelakaan di jalan baru tersebut.

Pengurus RW 8, Yanti menuturkan penutupan flyover Ciroyom bukanlah maksud warga untuk mencari sensasi. Melainkan, demi keselamatan pengguna jalan yang melintas, sebab di sepanjang jembatan tersebut rambu lalu lintas dan infrastruktur lainnya yang belum rampung dikerjakan.

“Sekali lagi bukan soal cari sensasi ya, soalnya banyak yang menyinggung penutupan ini karena warga cari sensasi. Bukan, kami dari pengurus itu menutup karena memang belum diresmikan, rambu dan penerantbannya juga belum layak kan,” kata Yanti, Senin (20/5).

“Kemarin – kemarin sempat viral juga beberapa kejadian kan, itu makanya kami inisiatif agar ditutup saja dulu sampai benar-benar diresmikan jalannya,” imbuhnya.

Ia mengaku bersama masyarakat yang lain justru mendukung adanya flyover Ciroyom tersebut. Menurutnya, adanya jalan baru itu justru bisa membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayahnya.

“Jalan sini kan macet selalu, kami mendukung adanya jalan layang ini soalnya bisa mengurai kemacetan, sebagai warga kami ikut saja (kebijakan) pemerintah, enggak bisa menolak juga kan,” ujarnya.

Sementara itu, Satlantas Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar menyebut jika flyover Ciroyom memang statusnya belum dibuka untuk umum. Dia menilai masih ada beberapa hal yang perlu dikerjakan sebelum jalan tersebut resmi dibuka untuk umum.

“Sebenarnya jalan ini (flyover Ciroyom) belum resmi bisa digunakan, jadi bukan ditutup sepihak sama masyarakat, tapi masyarakat menutup karena memang jalan ini belum dibuka untuk umum,” ujar Eko.

Inisiatif yang dilakukan masyarakat untuk memokade jalan tersebut, diakui Eko lantaran kerap kali pengguna memaksakan lewat jalan baru tersebut.

“Sudah beberapa kali ditutup atas inisiatif warga, karena memang belum dibuka kan jalannya,” ujarnya.

Selajutnya, dia pun memastikan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal kelanjutan pembangunan jalan tersebut. “Jadi kami, DJKA dan pengembang akan melanjutkan lagi pembahasan soal pembangunan jalan ini,” pungkasnya.

Sebelumnya sempat viral di media sosial kecelakaan sebuah angkutan kota atau angkot yang membawa beberapa siswa sekolah saat melintas di flyover Ciroyom ini.

Dalam video yang beredar, sejumlah masyarakat melakukan aksi blokade jalan masuk jalan layang sambil membentangkan spanduk bertuliskan, seperti ‘Dirjen PT KAI tolong perhatikan flyover wilayah Ciroyom’, ‘terjadi banyak kecelakaan’, ‘tolong perhatikan aspirasi kami’, dan lainnya.

Diketahui, pembangunan jalan layang Ciroyom ini memakan anggaran senilai Rp. 43,322 miliar. Jembatan sepanjang 700 meter ini akan diisi dua lajur yang pembangunannya ditujukan untuk mendukung layanan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang resmi beroperasi Oktober 2023 lalu. (rup)

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait News


Iklan RB Display D