Kelompok Keilmuan Farmakologi Farmasi Klinik Sekolah Farmasi ITB dan Puskesmas Jatinangor Serta Direktorat Kampus ITB Jatinangor Gelar Kegiatan Edukasi DAGUSIBU Obat

RADARBANDUNG.ID, JATINANGOR – Kelompok Keilmuan Farmakologi Farmasi Klinik Sekolah Farmasi ITB bekerja sama dengan Puskesmas Jatinangor dan Direktorat Kampus ITB Jatinangor dengan dukungan dana Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (PPMI) ITB Tahun 2023 yang diketuai oleh apt. Bhekti Pratiwi, M.Si menggelar kegiatan Edukasi Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) Obat kepada kader kesehatan dengan Media Komik dan Video serta Pemeriksaan Pengobatan Gratis kepada Masyarakat.

Kelompok Keilmuan Sekolah Farmasi ITB Bersama Puskesmas Jatinangor dan Direktorat Kampus ITB Jatinangor Gelar Kegiatan Edukasi DAGUSIBU Obat
Pemeriksaan Pengobatan Gratis kepada Masyarakat pada kegiatan Edukasi Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) Obat kepada kader kesehatan di lingkungan ITB Jatinangor pada Sabtu, 9 September 2023. Foto : Kelompok Keilmuan Sekolah Farmasi ITB for Radar Bandung

Kegiatan Edukasi Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) Obat digelar  di lingkungan ITB Jatinangor pada Sabtu, 9 September 2023.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Sumberdaya, Dr. apt. Lia Amalia, mengucapkan terimakasih kepada pihak puskesmas yang telah menjembatani pihak ITB dengan masyarakat setempat untuk menyelenggarakan kegiatan pengmas.

Baca Juga : Mahfud MD Ungkap Isi Pembicaraannya dengan Ganjar Pranowo

“Tujuan lain dari pengmas ini juga untuk mengenalkan ITB khususnya Sekolah Farmasi kepada masyarakat,” katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya  Kepala Puskesmas Jatinangor, drg. Ami Fitria, mengucapkan terimakasih kepada SF ITB.

“Karena sudah bersedia melaksanakan kegiatan dengan kerjasama pihak puskesmas dan kegiatan ini akan bermanfaat untuk kader dan masyarakat,” kata drg. Ami.

Baca Juga : Kolaborasi Moxa, FIFGROUP dengan JNE Express dan JNEI Hadirkan Layanan Pembiayaan Inklusif Bagi Masyarakat

Sasaran kegiatan ini adalah 40 kader posyandu dari tiga desa di Kecamatan Jatinangor yakni Desa Cikeruh, Desa Cipacing, Desa Sayang serta 70 masyarakat umum.

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sampai saat ini semakin meningkat. Masyarakat memiliki akses kesehatan yang cukup memadai, baik berkaitan dengan dengan layanan kesehatan maupun penggunaan obat.

Obat yang digunakan dapat berupa obat yang diresepkan oleh dokter, obat yang dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter ataupun suplemen / vitamin.

Baca Juga : Gerakan Maju Tani Akan Cetak 10 Juta Petani Digital

Tujuan penggunaan obat tersebut diharapkan dapat menyembuhkan penyakit, atau sebagai suplemen dalam menunjang kesehatan.

Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan mulai 2015 adalah Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Sejalan dengan GeMa CerMat, Ikatan Apoteker Indonesia mewujudkan proses edukasi masyarakat dengan pendekatan Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang (DaGuSiBu) yang menitik beratkan pemakaian obat mulai dari cara mendapatkan, cara menggunakan, cara menyimpan, dan cara membuang.

Media yang digunakan pada edukasi DaGuSiBu beragam disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini media edukasi perlu diperkaya dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman seperti video atau infografis menarik seperti komik.

Institut Teknologi Bandung telah beberapa tahun mendirikan kampus di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kab. Sumedang. Berdasarkan data Sumedang, dalam angka, hingga tahun 2020 di wilayah kecamatan Jatinangor terdapat satu rumah sakit umum, lima poliklinik, dua puskesmas, satu puskesmas pembantu, tujuh apotek, dan 140 posyandu.

Fasilitas kesehatan tersebut mendukung masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih baik. Tingkat kesehatan akan tercapai semakin baik jika didukung dengan proses penggunaan obat yang rasional. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya edukasi penggunaan obat dengan media yang menarik untuk mendukung tercapainya kesehatan masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan :

  1. Pemberian materi terkait dengan Cara Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DAGUSIBU) Obat menggunakan media komik dan video dalam bentuk diskusi kelompok. Proses diskusi dipandu oleh apoteker muda.
  2. Pemeriksaan darah sewaktu (asam urat, glukosa, dan kolesterol) dan pengobatan gratis dengan penilaian oleh dokter dan edukasi oleh apoteker.

– Kegiatan 1 Edukasi DAGUSIBU Obat

  • Edukasi dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok menerima dua jenis metode edukasi yaitu komik dan video yang dipandu oleh fasilitator yaitu apoteker muda.
  • Materi Dapatkan mencakup tempat memperoleh obat dan penandaan obat seperti obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan narkotik.

* Materi Gunakan mencakup informasi kemasan obat dan tata cara minum obat secara umum

  • Materi Simpan mencakup penyimpanan obat secara umum, tanggal expired dan masa pakai obat setelah kemasan dibuka, serta ciri-ciri obat rusak.
  • Materi Buang mencakup cara membuang obat dengan benar dan dampak pembuangan obat yang tidak benar.

– Kegiatan 2 Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis

  • Pemeriksaan dan pengobatan gratis terdiri dari beberapa tahapan kegiatan. Pertama masyarakat melakukan pendaftaran untuk mendapatkan no antrian dan mengisi beberapa data seperti data diri dan data riwayat penyakit. Selanjutnya peserta diarahkan untuk diukur tekanan darah, suhu tubuh, saturasi oksigen, dan berat badan. Berikutnya peserta dicek darah sewaktu yang terdiri dari tiga pengecekan yaitu glukosa, asam urat, dan kolesterol. Setelah mendapatkan data darah sewaktu, peserta kemudian diperiksa oleh dokter. Setelah mendapatkan resep, peserta diberi penjelasan obat oleh apoteker, lalu diakhiri dengan pemberian souvenir dan snack. (*)

Editor : Azam Munawar

#



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Sumedang


Iklan RB Display D