Gempa Maroko Tewaskan 1.000 Orang, Belum Ada Laporan Korban WNI

Gempa Maroko Tewaskan 1.000 Orang, Belum Ada Laporan Korban WNI
Tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban di bawah reruntuhan rumah yang roboh karena gempa di Moulay Brahim, Al-Haouz, Maroko, kemarin (9/9). (AFP/Jawapos.com)

RADARBANDUNG.id- Maroko diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat (8/9) pukul 23.14 waktu setempat, dan hingga kemarin (9/9) sore, korban akibat gempa tersebut dilaporkan terus bertambah.

Otoritas setempat menyebutkan jumlah yang tewas tidak kurang dari 1.000 orang. Ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.

Dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa diketahui berada 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh. Gempa terjadi pada kedalaman 18,5 km.

Gempa dirasakan di berbagai wilayah seperti Provinsi Al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Gempa tersebut diklaim sebagai gempa terkuat yang pernah melanda negara di Afrika Utara itu dalam satu abad terakhir. Bahkan, turut dirasakan negara-negara tetangga seperti Aljazair dan Mauritania.

Saat ini proses evakuasi terus belangsung. Pemerintah setempat melakukan evakuasi dan mengirimkan sejumlah bantuan ke wilayah terdampak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah berada di India untuk mengikuti KTT G20 turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

”Saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat Maroko. Doa kami bersama para korban, para keluarga korban, dan semua orang yang terkena dampak kejadian ini,” tuturnya melalui akun media sosialnya.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, tim KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia di Maroko.

Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban warga negara Indonesia (WNI).

”Delegasi Indonesia di Marrakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 juga terpantau aman,” tuturnya.

KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi. KBRI juga berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak. Saat ini terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko. (jpc)

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Internasional


Iklan RB Display D