Kepulan Asap TPA Sarimukti Berimbas pada Gangguan Kesehatan Warga

DATA FAKTA Kebakaran TPA Sarimukti KBB
Petugas damkar KBB berjibaku memadamkan api di TPA Sarimukti. GATOT POEDJI UTOMO/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.ID, KBB – Dampak kepulan asap dari tumpukan sampah yang terbakar di area Sarimukti berimbas terhadap gangguan kesehatan warga. sedikitnya 30 warga di sekitar TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kendati begitu, Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan berdalih, 30 warga yang terkena penyakit ISPA telah tertangani.

“Sudah kita tangani (untuk 30 warga yang terkena ISPA) dan hari ini kita terus edukasi untuk terus menggunakan masker, yang di rumah yang menggunakan kompor gas jangan lupa untuk dimatikan,” ucap Hengky usai Rapat Koordinasi dalam rangka Penanggulangan Bencana Kebakaran di TPA Sarimukti di Mapolres Cimahi, Kamis (24/8).

Sedari awal kejadian kebakaran, dia menuturkan, Pemda KBB sudah melakukan mitigasi menyelematkan masyarakat, menjamin kesehatannya, serta langkah-langkah lainnya untuk mengatasi permasalahan kebakaran TPA Sarimukti.

“Pertanggal 22 kemarin, saya mengeluarkan SK Darurat Bencana, kami berharap BNPB juga bisa segera membantu Kabupaten Bandung Barat dan juga kabupaten/kota lain untuk sama-sama mengatasi persoalan kebakaran ini,” ungkapnya.

“Memang pencemaran ke sungai memang iya, tapi sekarang sudah dipisahkan antara aliran Sungai Ciganas dengan lindinya dan sudah dipisahkan sebenarnya. Keluarnya sudah jernih kalau untuk Sungai Ciganasnya,” ujarnya.

Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang memisahkan aliran Sungai Cipanawuan agar air yang dihasilkan dari TPA Sarimukti bisa jernis sebagaimana seharusnya.

“Tentunya kita memperbaiki di kolam lindinya supaya Outfallnya bisa putih dan bersih,” kata Riswanto.

Sementara itu, belum optimalnya pipanisasi di TPA Sarimukti untuk pelepasan gas metana telah mengakibatkan kebakaran di TPA Sarimukti yang terus meluas hingga 21 hektare lebih.

Kepala UPTD Pengelola Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana menerangkan, api sulit dipadamkan karena gunungan sampah mengandung gas metan yang terus menyebar.

“Jadi gas metan ini di area yang luas, tipis-tipis, tidak terakumulasi di bawah. Jadi kondisi si api nyari terus sampah walaupun sudah dibuat parit,” beber Arief, Rabu (23/8).

Arief menjelaskan, mengingat sampah di TPA Sarimukti tidak tertutup tanah dan bersifat terbuka telah mengakibatkan gas metan lebih cepat terlepas ke udara.

“Memang masih ada yang tersimpan dalam tumpukan yang membuat api perlahan bisa menyebar, kondisi itu yang membuat api tidak membakar sekaligus secara cepat,” katanya.

Dugaan sementara, dia menuturkan, terjadinya kebakaran akibat putung rokok yang memantik gas metana terlepas keluar.

“Enggak tersimpan di dalam, yang di bawah hanya sisanya saja tipis-tipis. Ini tersebar jadi begitu dibuang putung rokoknya gak langsung nyala, gak langsung menyebar,” tukasnya.

Diterangkan Hengky, berdasarka laporan Camat Cipatat, untuk desa-desa lain di sekitar Kecamatan Cipatat itu belum terlalu gelap dari dampak asapnya karena wilayahnya juga cukup luas sehingga, aktivitas pertanian masih berjalan untuk saat ini.

“Tapi untuk pemulung, untuk logistik sembakonya itu akan kita siapkan untuk beberapa hari atau beberapa Minggu ke depan,” ujarnya.

Guna percepatan upaya penanganan peristiwa kebakaran, dia menerangkan, pihaknya telah membahas terkait incident commander yang akan disiapkan termasuk komandannya yang akan memberikan arahan untuk para relawan termasuk Damkar dari empat kabupaten/kota.

“Karena penting supaya tidak tumpang tindih. Nah, itu mekanisme yang kita bahas pada saat rapat koordinasi hari ini,” jelasnya.

Terkait penumpukan sampah yang tidak terangkut akibat TPA Sarimukti ditutup, dia mengakui, pihaknya belum melakukan pengecekan secara detail karena tengah fokus ke kebakaran di TPA Sarimukti.

“Mungkin hari ini menumpuk di beberapa TPS di Kabupaten Bandung Barat, DLH juga hari ini tidak ikut rapat, nanti kita coba cek secara detail,” tegasnya.

Kapolres Cimahi AKBP, Aldi Subartono mengatakan, sesuai arahan Bapak Kapolda Jawa Barat, hari ini Polres Cimahi menindaklanjuti dengan melaksanakan Rapat Koordinasi dalam rangka Penanggulangan Bencana Kebakaran di TPA Sarimukti.

“Kami mengundang Forkompimda Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi, serta stakeholder terkait,” ucap Aldi usai Rakor di Mapolres Cimahi, Kamis (24/8).

Adapun tujuan dilaksanakannya Rakor Penanggulangan Bencana Kebakaran di TPA Sarimukti, dia memaparkan, untuk merumuskan bagaimana penanganan langkah-langkah dari mulai memadamkan api sampai bagaimana cara menyelamatkan dan menolong masyarakat di TPA Sarimukti dan sekitarnya.

“Tadi banyak hal-hal yang telah disimpulkan  yang telah disepakati bersama yang pertama ada commander-nya yaitu Pak Sekda Bandung Barat, kemudian empat wilayah Damkar tadi sudah sepakat juga memberi masukan,” ungkapnya.

Disampaikan Aldi, commander yang memang memberi masukan, arahan, secara sistematis terhadap pemadaman hingga masuk ke titik-titiknya.

“Sehingga Damkar yang lain tidak sembarangan masuk, sehingga tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Selain commander, dia menyebutkan, tenaga medis (Dinas Kesehatan) juga telah membangun posko-posko kesehatan, edukasi, pembagian masker, pengobatan, standby ambulance dan sebagainya.

“Termasuk logistik sudah dipersiapkan Bupati Bandung Barat,” jelasnya.

Dengan adanya Rakor Penanggulangan Bencana Kebakaran di TPA Sarimukti, dia mengharapkan, masalah kebakaran di TPA Sarimukti bisa segera terselesaikan dengan cepat.

“Kami semua bersama TNI, semua stakeholder bersama-sama menyelesaikan masalah ini secara cepat, tepat, tuntas sehingga masyarakat tidak menjadi korban,” imbuhnya. (gat)

 

 

Editor : Azam Munawar

#



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D