RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung menjalin kerjasama ikatan alumni dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi beragam produk yang sudah dirancang oleh divisi Reseach and Development (riset dan pengembangan) kampus.
Penandatanganan kerjasama tersebut menjadi salah satu rangkaian acara reuni akbar PMS ITB/Polman Bandung yang dihelat di Kampus Polman, Jalan Kanayakan, Dago, Kota Bandung, Sabtu (8/7).
Perwakilan Ikatan Alumni Polman Bandung, Agus Hendianto mengatakan Kerjasama ini hadir sebagai buah dari pembentukan koperasi bernama Kompak yang dibentuk pengurus ikatan alumni.
“Institusi Polman punya divisi RnD dan karena ini institusi pendidikan S1-S3 dan ada D4 mereka pandai merancang tapi kapastas produksi rendah. Ini menjadi tantangan alumni buat memproduksii rancangan itu. Jadi, produk yang sudah dirancang bisa diproduksi oleh alumni dan bisa tingkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan ini bisa buka lapangan kerja lebih besar,” jelas dia.
Ide ini muncul karena melihat potensi para alumni yang sudah banyak bergelut di industri manufaktur. Reuni akbar pun makin memperjelas potensi tersebut. Ia menggambarkan bahwa lulusan dari jurusan mekanik yang sudah ada dari tahun 1976, jurusan desain sudah ada dari tahun 1980, jurusan foundry lahir di tahun 1987 dan terakhir mekatronika atau otomasi sudah menjaring mahasiswa sejak tahun 1995.
Ada ribuan alumnus dan Sebagian besar dari mereka bergelut di industry manufaktur, entah itu sebagai karyawan di sebuah perusahaan maupun menjalankan bisnisnya secara mandiri. “Kondisi dunia manufaktur itu terbesar ada di Tiongkok, hampir 80 persen dunia bergantung di sana. Tapi, bagusnya kita punya bonus demografi,” jelas dia.
“Peluang lapangan kerja masih besar, hanya saja tantangannya tadi dari sisi ongkos produksi, gaji. Tantangan manufaktur peralatan hampir semuanya mesin impor dari luar. Polman sudah memproduksi mesin CNC hampir semua produk otomotif dari CNC cuma disini problem karena masih tahap RnD, sudah ada prototipe,” kata dia. (dbs)