RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Delapan unit bus listrik diuji coba Pemkot Bandung sebelum resmi dioperasikan 22 Desember 2022. Selama masa uji coba, warga hanya dipungut biaya Rp 4.900 untuk menjajal bus tersebut.
Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengatakan bus listrik akan menggantikan bus-bus (konvensional) pada koridor 5 rute Leuwipanjang-Dago. Sementara, bus konvensional akan dialihkan ke koridor 2, rute Leuwipanjang-Ledeng. Sehingga, rute tersebut dapat beroperasi kembali.
“Uji coba bus listrik sudah dilakukan sejak Jumat pekan lalu. Animo masyarakat senang bisa naik bus listrik. Bus listrik sudah berbayar Rp 4.900 pakai e-money,” katanya, Selasa (20/12).
Asep menjelaskan, bus ini bisa memuat sedikitnya 24 penumpang dengan 19 kursi dan 5 pegangan tangan untuk penumpang yang berdiri. “Bus-bus yang diuji coba ini dibuat oleh PT Inka. Sedangkan pengelola bus-bus tersebut yaitu DAMRI,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan satu tempat pengisian listrik di Terminal Leuwi Panjang. Tempat tersebut dalam satu kali dapat mengisi listrik untuk dua kendaraan bus. “Rencana, bus listrik ini resmi beroperasi pada Kamis 22 Desember 2022. Harapannya, dengan pengoperasian bus ini, bisa memacu masyarakat menggunakan kendaraan listrik,” ujarnya.
Bus listrik tersebut, diklaim memiliki beberapa keunggulan antara lain, yakni polusi suara yang rendah, bahan bakar 58 persen lebih efisien dibandingkan dengan bus diesel. Serta, pemeliharan 49 persen lebih murah.
Kendati memiliki beberapa keunggulan, bukan berarti bus listrik tak memiliki kekurangan. Salah satunya, kata Asep, yaitu bus listrik tidak bisa beroperasi dikala banjir yang merendam ruas jalan. “Bilamana banjir di ruas jalan, harus hati-hati menunggu dulu reda. Kekurangannya tidak mau masuk ke genangan atau banjir takut konslet,” ujarnya. (sir)