Dengan visi dan semangat entrepreneurship tersebut sebagai pengusaha budidaya ikan lele, Rasyid turut membantu operasional perusahaan keluarga. Menurutnya, ini bagian dari tanggung jawab untuk melanjutkan dan membesarkan bisnis yang sudah dirintis orang tua
Tak sampai disitu, pada 2014, Rasyid sudah melihat potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy. Sebab tren dunia mengarah kesana. Pada konteks itu, terdapat tantangan besar yang dihadapi. Dimana usaha yang dirintis ayahnya (Hatta Rajasa) di bidang pengeboran minyak dan usaha di sektor perminyakan, sedang memasuki sunset industry karena berkontribusi pada global warming yang tidak sejalan dengan konsep sustainable development.
“Dari situ saya bersama teman-teman mendirikan usaha Compressed Natural Gas (CNG), yang termasuk energi bersih. Awalnya CNG sangat sulit ditawarkan ke sektor industri, mengingat tidak mampu berkompetisi dengan batubara dan minyak diesel subsidi,” terangnya.
“Dua tahun pertama, bisa dikatakan usaha kami jatuh-bangun. Namun di saat yang sama, kami terus meyakinkan bahwa CNG merupakan bagian kotribusi (ikhtiar) kita untuk menyelamatkan Planet Bumi. TApi teman-teman semua, yakinlah dan tetap semangat untuk lebih baik demi masa depan,” terangnya.
Kata Rasyid, apa yang telah diamati dan pengalaman yang sudah dilalui bahwa telah terjadi perubahan cepat, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang menimbulkan disrupsi dan berpengaruh pada dunia usaha.
“Disrupsi itu mengakibatkan pergeseran business model demikian cepat. (Contoh: belanja online, robotics),” imbuhnya.
Rasyid berpesan, tantangan wirausaha untuk anak muda pasti ada. Seperti lemah dalam membuat bisnis model, karena kurangnya jam terbang dan keterbatasan pengalaman. Belum adanya network, padahal semua pakar sepakat, salah satu kunci sukses bisnis, terletak pada sejauh mana jaringan yang ada dan masih langka-nya sumber pendanaan. Termasuk Venture capital dan seed capital.
“Bahkan dunia perbankan juga tidak milenial friendly, karena pengajuan dana selalu dengan syarat jaminan dan pengalaman. Padahal kita semua baru memulai usaha, belum memiliki kedua factor tersebut,” teragnya.