CSIS: Keberadaan KIB Strategis dan Menarik Perhatian

KIB Tandatangi Kerja Sama, Golkar Sambut Sahabat PAN dan PPP
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat pidato politik di acara Silaturahim Nasional KIB, di Hutan Kota Plataran, Sabtu (4/6).

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) strategis dan dibutuhkan untuk dinamika politik nasional menjelang Pemilu 2024.

Peneliti CSIS Arya Fernandes menuturkan, langkah KIB yang diinisiasi Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN, dan Ketum PPP menarik sehingga bisa merebut perhatian publik setelah DPR mengumumkan tahapan pemilu 2024.

Arya menyebut manuver yang dilakukan ketiga partai untuk membentuk KIB sejak dini, berpotensi diikuti partai lainnya. Menurutnya, munculnya KIB akan membuat perubahan tren perilaku partai dalam berkoalisi.

Baca Juga: Airlangga: KIB Punya Kader Sendiri, tak Mungkin Usung Kader Partai Luar

Ia memprediksi, pascakeberadaan KIB, partai-partai lain akan menggabungkan diri dalam koalisi. CSIS mencermati ada sejumlah dampak pembentukan KIB yang merupakan koalisi strategis.

Pertama, KIB sudah memenuhi persyaratan dukungan 20 persen pencalonan pasangan presiden dan wakil presiden. Gabungan suara tiga partai tersebut mencapai 25,7 persen.

Baca Juga: Jokowi Respon Koalisi Indonesia Bersatu, Projo: KIB Manuver Cerdas

Kedua, di dalam KIB, Golkar, PAN, dan PPP memiliki banyak waktu untuk mendiskusikan platform kebijakan yang ingin dibawa pada kontestasi pemilu.

“Waktu yang cukup lama untuk mengelaborasi kepentingan politik masing-masing partai dan memiliki potensi untuk menciptakan koalisi permanen yang berlandaskan pada ide dan gagasan, setidaknya menuju momen pemilihan,” tutur Arya dalam keterangan, Jumat (10/6/2022).

Editor : Ali Yusuf

#



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Politik


Iklan RB Display D