RADARBANDUNG.id- Puluhan hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Namun sebagian besar telah dinyatakan sembuh.
Kepala Bidang (Kabid) Keswan Dispernakan Bandung Barat, Wiwin Aprianti menjelaskan, hewan terpapar PMK tersebut tersebar di kecamatan Lembang, Cisarua, Batujajar, dan Cipeundeuy. “Kita terima laporan ada 30 lebih kasus PMK pada hewan ternak sapi perah dan potong di Bandung Barat,” katanya, Kamis (26/5).
Ia menjelaskan, dari 30 hewan yang terpapar PMK setidaknya ada 2 ekor sapi yang dipotong paksa dan sisanya masih dalam tahap isolasi dan masa penyembuhan. “Kita langsung bergerak menangani dan mengobati. Hewan yang terkonfirmasi sudah mulai membaik,” jelasnya.
Ia meminta warga untuk membeli ternak sehat dari wilayah belum terkonfirmasi PMK. Selanjutnya warga segera lapor petugas apabila ada gejala hewan ternaknya terpapar PMK. “Kalaupun ada ternak yang terpapar, susu dan daging tetap bisa dikonsumsi karena wabah ini bersifat tidak zonosis atau menular ke manusia,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kemunculan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sejumlah hewan ternak di Bandung Barat lantaran jalur distribusi hewan dari luar daerah. “Banyak pengusaha dan bandar curi-curi waktu pengiriman hewan ternak luar daerah masuk Bandung Barat di malam hari,” katanya.
Wiwin menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Satgas pangan untuk mengajak kepada seluruh masyarakat agar membeli hewan ternak yang sehat dan tak memaksakan membeli dari wilayah rawan wabah. “Lalu lintas hewan kita perketat lagi, kita sudah koordinasi dengan polisi dan satgas pangan. Kami imbau para bandar dan pengusaha untuk sama-sama berperan mencegah penularan wabah,” tuturnya. (kro)