RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, dibandingkan nama-nama populer yang meramaikan dan menguasai bursa calon presiden (Capres) 2024, Ridwan Kamil memiliki keunikan.
Menurutnya, hasil survei atas Ridwan Kamil di bursa Capres 2024 yang digelar oleh sejumlah lembaga survei beberapa pekan terakhir ini menunjukan bahwa, dibanding Gubernur DKI Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tingkat pengenalan pada Ridwan Kamil rendah.
“Tetapi jangan salah, dibanding kedua tokoh ini RK lebih potensial karena tidak memiliki penolakan. Artinya, jika sebagian orang yang digadang-gadang maju dalam bursa capres lebih populer karena ada pemicu negatif, Ridwan Kamil kalah bersaing dalam beberapa survey justru karena kurang dikenal saja,” katanya pada media di Bandung, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya soal popularitas akan sangat dinamis dan bisa terjawab ketika komunikasi politik yang dilakukan Ridwan Kamil mulai efektif menempatkan dirinya sebagai top of mind capres atau cawapres.
Karim melihat nilai positif Ridwan Kamil terletak pada rendahnya penolakan, sehingga lebih memudahkan dalam pemasaran politiknya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Maju Pilpres 2024, Uu Ruzhanul Dukung Lahir Batin
“Secara matematis, Ridwan Kamil hanya butuh sosialisasi lebih intensif dan komunikasi yang efektif, sebab hasil survey yang beredar menunjukkan tingkat kesukaan meningkat mengikuti tingkat pengenalannya,” tuturnya.
Ia juga menilai penguasaan suara Jawa Barat oleh Ridwan Kamil mulai nampak seiring tingginya tingkat kepuasaan warga pada kinerjanya sebagai gubernur. Menurutnya upaya Ridwan Kamil mensosialisasikan kinerja dan programnya mulai diapresiasi dan dirasakan implementasinya oleh publik.
Baca Juga: Ini Rahasia Dibalik Keluwesan Ridwan Kamil Bermain Tiktok di Acara Najwa Shihab
Meskipun mentransformasikan tingkat kepuasan warga dengan elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar bukan perkara mudah, menurut Karim, hal ini terjadi karena Jabar menjadi battle ground yang ketat dan menjadi medan perang bintang.
“Ini tidak aneh, dengan jumlah pemilih terbanyak ( Pemilu 2019) dan dekat dengan ibu kota, Jabar menjadi seksi di mata kandidat. Inilah tantangan RK, sebelum merebut dukungan daerah lain harus mengamankan pundi-pundi dukungan di kampung halamannya sendiri,” tuturnya.