RADARBANDUNG.id, BANDUNG – 10 tahun bukan waktu yang sebentar, kolaborasi Supermusic dan Hellprint dimulai. Banyak karya dan movement dari kolaborasi ini. dari mulai Festival, Concert Tours, Kompilasi Musik, hingga Program Virtual.
Kebersamaan satu dekade ini tidak bisa dipungkiri karena kesamaan visi dan misi dari Supermusic dan Hellprint. Dimana keduanya ingin memajukan industri Musik di Indonesia.
Semangat kebersamaan dan Kolaborasi ini pun menjadi semangat utama dalam rangkaian perayaan 10 tahun kolaborasi Supermusic dan Hellprint yang bertajuk Spirit of The Decade.
Kini, Spirit of The Decade memasuki episode terakhir. Perhelatan sendiri akan digelar pada 13 Januari 2022 di www.hellprintofficial.com atau di youtube channel Hellprint Official.
Program konser virtual ini akan ditutup dengan tajuk The Super Roar. Dimana yang menjadi bintang tamu adalah Burgerkill.
Ini akan menjadi penampilan pertama band metalcore asal Kota Bandung itu bersama Ronald Raja Hada sebagai personel anyarnya.
Perwakilan Supermusic, Tries Pondang, mengatakan alasanya kenapa bias bertahan 10 tahun bekerjasama dengan Hellprint. Alasannya tak lain karena adanya hubungan yang terjalin dengan sangat baik.
“Supermusic hanya mendorong bagaimana roh yang dari Hellprint kita dukung dengan kemasan. Kita tidak pernah masuk kepada rohnya Hellprint karena untuk menjaga hubungan,” kata Tries saat press conference di Studio Minuz & Production, Jalan Baru VIII Bojongkoneng Atas 90C, Kota Bandung, Selasa 28 Desember 2021 lalu.
Tries berharap hubungan baik dari Supermusic dan Hellprint harus tetap terjaga. Karena keduanya memiliki hubungan kekeluargaan yang bersinerji.
“Supermusic dan Hellprint semuanya balance,” katanya.
Ia mencontohkan, saat itu Hellprint itu memiliki mimpi untuk membuat lima panggung dalam satu event. Dan akhirnya dengan diskusi semua itu bisa terwujud dengan baik.
“Itulah poin yang menurut saya poin utama kenapa Supermusic dan Hellprint bisa bekerjasama,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Produser Spirit of The Decade, Abank Charles mengatakan konsep di gelaran kali ini yakni ingin mengulang momen come back seperti saat di Saparua beberapa tahun silam. Pembedanya, saat ini disuguhkan dengan acara talkshow.
“Dalam talkshow itu, kita ingin memberikan sharing knowledge dan diskusi. Seperti cara mereka, cara promo saat 90an, sampai digital. Sementara set up nya, mudah-mudahan lighting bisa sesuai. Kameranya juga ada tambahan. Mudah-mudahan sesuai sesuai ekspektasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Founder Hellprint Official, Dany Kajul menuturkan rangkaian dari Spirit of The Decade ini menampilkan band-band dari berbagai genre.
Tidak hanya genre musik ekstrim seperti metal, death metal, black metal, hardcore, namun perayaan 10 tahun ini menampilkan band-band dari aliran hip hop hingga folk.
“Spirit of The Decade juga diisi oleh band-band Superfriends yang tidak hanya dari wilayah Jawa Barat. Akan tetapi dari DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur pun berpartisipasi di gelaran virtual supermusic x hellprint,” ujarnya.
Dany Kajul menuturkan, pada awalnya Spirit of The Decade ini ingin mengundang band-band dari luar pulau Jawa. Akan tetapi karena masih PPKM, bandnya di kurasi sehingga hanya 13 band yang menjadi perwakilan.