RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sekitar 1.490 sekolah setingkat SMA/SMK yang tersebar di seluruh Jawa Barat (Jabar) dikabarkan telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Selain itu, telah ada sekitar 117 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sudah menggelar kegiatan serupa.
Jumlah SMA/SMK yang telah menggelar PTM tersebut merupakan catatan sementara Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar hingga 25 September 2021.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengaku telah melaporkan pelaksanaan sekolah tatap muka (PTM) kepada Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Pria yang kerap disapa Emil itu mengatakan penerapan prokes selama PTM selalu menjadi perhatian utama guna mencegah potensi penularan Covid-19.
Adapun di Jabar syarat sekolah bisa menggelar PTM sudah sesuai instruksi Pemerintah Pusat.
Pertama seluruh tenaga pendidikan sudah divaksinasi. Kedua, sekolah bersangkutan berada di PPKM level 1 sampai 3. Ketiga, peserta didik lebih dari 12 tahun wajib divaksin.
“Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tegas Emil dalam pernyataannya, ditulis Radar Bandung, Minggu (26/9).
Emil melanjutkan, terkait mekanisme pelaksanaan PTM yang berlaku di antaranya adalah durasi belajar maksimal 3 jam per harinya. PTM sekali sepekan untuk satu jenjang kelas tertentu.
Selain itu, kapasitas siswa harus 50 persen dari total siswa di kelas, terkecuali SLB yang diperbolehkan 100 persen dan Paud 33 persen dengan maksimal 5 peserta didik per kelas.
“Hanya materi esensial saja yang disampaikan kepada para siswa. Terakhir, harus menggunakan masker, tameng wajah, dan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
“Angka kita menghitung kewaspadaan secara teliti,” ungkapnya.
Baca Juga: Jabar Kini Bebas dari Zona Merah dan Oranye Covid-19
Diketahui sebelumnya, Kemendikbud Ristek telah merilis data yang menyebutkan bahwa terdapat 149 klaster Covid-19 sekolah ditemukan selama PTM di Jabar. Namun, Emil mengatakan bahwa data yang disebut itu masih belum valid.
“Temuan Kemendikbud Ristek ada (sekitar) 150 katanya klaster sekolah di Jabar Covid, tapi laporan hari ini dari Dinas Pendidikan kami bahwa itu datanya belum valid,” pungkasnya. (muh)