RADARBANDUNG.id- PUASA Senin Kamis merupakan puasa sunnah. Berikut ini bacaan niat Puasa Senin Kamis dan keutamaannya.
Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat hukum puasa ini adalah sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. (az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 3, h. 1641)
Beribadah Puasa Senin Kamis pun bukan tak ada dasar untuk melakukannya. Nabi Muhammad SAW telah mencontohkannya kepada umatnya, dan ini menjadi salah satu keutamaan Puasa Senin Kamis.
Berikut ini di antaranya keutamaan Puasa Senin Kamis melansir laman nu.or.id:
Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Puasa Senin Kamis selalu dilakukan Rasulullah
Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha pernah berkata
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari penyetoran amal manusia
Sebuah kelebihan tersendiri, jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa Senin Kamis.
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).
Terkait hadits itu, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan, setiap hari amalan manusia dicatat malaikat sebanyak 2 kali, yaitu waktu siang dan malam.
Untuk setiap minggunya, hari Senin dan Kamis, amal akan disetorkan kepada Allah SWT. Sementara untuk setiap tahunnya, disetorkan pada malam Nisfu Sya’ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khotib, juz 2, h. 116).
3. Hari Senin dan Kamis hari dibukanya pintu surga
Keistimewaan puasa Senin Kamis lainnya adalah pada kedua hari itu Allah SWT membuka pintu surga-Nya. Rasulullah pernah bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.” (HR Muslim, No. 4652)
4. Hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah
Hari Senin hari lahir sekaligus kewafatan Rasulullah. Dalam satu hadits dijelaskan
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya, “Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).
Menurut sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum, Nabi lahir pada hari Senin 9 Rabiul Awal.
Baca Juga: Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Amalan yang Tak Terputus
Menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaliman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.
Nabi pun wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.
Niat Puasa Senin Kamis
Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Senin Kamis adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niat puasa Senin Kamis:
Baca Juga: Bacaan Doa Pagi Hari Rasulullah SAW Memohon Perlindungan Allah SWT
Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ.”
Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ.”
Baca Juga: