RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat membentuk Satgas Covid-19 di setiap sekolah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada 20 September 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendih menjelaskan, nantinya satgas tersebut memastikan pelaksanaan PTM terbatas menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik.
“Dimana sekolah akan membentuk Satgas Covid-19 yang tugasnya adalah mempersiapkan prokes Covid-19 dan berkoordinasi baik dengan gugus tugas setempat, izin orangtua maupun dengan komite sekolah,” katanya, Rabu (8/9).
Baca Juga: Datangi dprd jabar kpk ingatkan legislator jangan korupsi
Ia menambahkan, satgas di sekolah pun turut andil dalam mengatur skema pembelajaran agar tidak terjadi kerumunan dan pembelajaran berjalan dengan baik. Dengan begitu, risiko penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah dapat diantisipasi.
“Untuk saat ini berdasarkan SKB empat menteri dalam pelaksanaan PTM terbatas ini dapat diikuti oleh 33 persen siswa. Selain itu, bagi sekolah yang sudah memvaksinasi siswanya maksimal 50 persen,” jelasnya.
Baca Juga: 330 Sekolah di Bandung Mulai PTM Terbatas
Sejauh ini, pihaknya saat ini tengah mendata sekolah yang siap melaksanakan PTM terbatas melalui pengawas pembina di masing-masing sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sekolah-sekolah yang siap menggelar PTM tersebut.
“Untuk vaksinasi Covid-19 bagi pelajar masih terus berlangsung bagi 100.000 siswa. Hingga saat ini, vaksinasi Covid-19 tersebut baru menyasar 20-40 persen siswa. Sementara itu, guru yang sudah divaksin sebanyak 85 persen dari total 8000 guru,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pihaknya mengakui ada keterlambatan dimulainya PTM terbatas di Kabupaten Bandung Barat. “Pelaksanaan PTM ini harus disiapkan secara matang dan kita tak mau terburu-buru,” jelasnya.
Baca Juga: Viral FPI Versi Baru Deklarasi di Bandung Barat
Ia menegaskan, kesiapan satgas Covid-19 di tingkat wilayah harus maksimal. Pasalnya, pelaksanaannya jika tidak mempunyai persiapan yang matang berpotensi adanya ledakan kasus Corona kembali.
“Satgas tingkat kecamatan harus siap. Bagaimana mengantisipasi para siswa berkumpul dan kita terus berupaya maksimal melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap semua pelajar,” pungkasnya. (kro)