RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Program Petani Milenial bercita-cita mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi digital. Selain agrikultur, program ini pun menyasar sektor lain, seperti budidaya burung puyuh.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail melaunching Petani Milenial Burung Puyuh (PMBP) di lokasi Biomethagreen Rumah Edukasi di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Secara simbolis, ada lima Petani Milenial yang masing-masing akan membudidayakan 2.000 ekor Burung Puyuh dengan total sebanyak 10.000 ekor.
“PMBP ini upaya menumbuhkembangkan kewirausahaan muda sub sektor peternakan di Jawa Barat, mengubah wajah sub sektor peternakan menjadi segar dan atraktif, agar generasi milenial ini tertarik dengan pemanfaatan ilmu dan teknologi bidang peternakan, serta menciptakan sub sektor peternakan lebih maju, mandiri, dan modern,” terang dia.
Jumlah rumah tangga usaha pembudidaya burung puyuh di Jawa Barat menurut SUTAS Tahun 2018 adalah 1.705 (0,09% dari total jumlah rumah tangga usaha peternakan Jawa Barat). Adanya PMBP diharapkan turut berkontribusi menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, dapat meningkatkan produktivitas burung puyuh, serta meningkatkan konsumsi protein dari burung puyuh (telur dan daging) di Jawa Barat.
Jumlah peserta pendaftar Kegiatan PMBP, awalnya berjumlah 33 orang, setelah melalui proses seleksi yang berjenjang: administrasi, kurasi, wawancara, BI Checking, sampai ke seleksi akhir, hanya tinggal 30 orang peserta. Untuk tahap pertama diambil 5 (lima) orang yang telah siap untuk launching. PMBP perdana ini diharapkan dapat memperoleh sosok petani milenial terpilih yang dapat memberikan wajah peternakan ke depan dengan success story nya, agar kegiatan petani milenial ini dapat berhasil dan berkelanjutan.
Kategori peserta PMBP ada dua yaitu Peserta PMBP Intensif dan Peserta PMBP Mandiri, dibedakan berdasarkan lokasi budidaya. Untuk PMBP Intensif budidaya bertempat di Biomethagreen Rumah Edukasi Tanjungsari Kabupaten Sumedang, dibawah pengawasan PT. Agro Jabar dan Bank Jabar sedangkan untuk yang mandiri bertempat di lokasi masing-masing petani mielnial yang mempunyai lahan sendiri.
Rangkaian Kegiatan PMBP dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup panjang, mulai dari: Persiapan Konsep PMBP; Penentuan Komoditas, dan Peluang Pasar; Inventarisasi, Identifikasi, dan Pemilihan Lokasi Budidaya; Rekruitmen dan Seleksi PMBP; Pembekalan PMBP; Penyiapan Stimulus Modal; Penyediaan Sarana, Bibit,
Pakan, dan Peralatan; Proses Pembudidayaan dan Pendampingan; Panen dan Pemasaran; Monev Program, serta Follow Up Program PMBP.
Pembekalan PMBP telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021 secara Tatap Muka dan Daring dengan materi-materi : Pengenalan Program PMBP, Prospek Usaha Sub sektor peternakan dan Analisa Kelayakan Usaha, Teknologi Budidaya Bidang Peternakan untuk Milenial, Teknik Pengolahan dan Pemasaran Produk Burung Puyuh, Pemberian Modal Kerja Perbankan untuk PMBP (BJB) Pembiayaan Investasi PMBP (Agro Jabar/Mitra), Spesifikasi Produk, Pembelian Hasil Panen, dan Mekanisme Pembayaran (Agro Jabar).
“PMBP Perdana ini harus dapat merumuskan model bisnis yang tepat, karena pada tahun 2021 ini PMBP belum teranggarkan di APBD, OPD harus kreatif dan inovatif untuk memperoleh sumber-sumber penganggaran sesuai dengan aturan yang ada, agar Program PMBP ini dapat tetap berjalan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat,” kata dia.