26 Warga Satu RW di Cibogo Lembang Positif Covid-19

26 Warga Satu RW di Cibogo Lembang Positif Covid-19
ILUSTRASI RAPID TEST: Petugas Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat mengambil sampel darah sebagai upaya tracking pencegahan virus Corona. (foto : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, LEMBANG – Sebanyak 26 warga Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) positif COVID-19 berdasarkan swab antigen.

Kepala Puskesmas Cikole, Iyan Hartono menjelaskan, warga yang terpapar berada pada satu RW dan pihak Puskesmas melakukan swab antigen.

“Betul, hari ini kami melakukan swab antigen dan ada 26 warga yang positif COVID-19,” katanya.

Ia menambahkan,  pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak desa terkait terpaparnya 26 warga Kampung Ciburial RW 03 tersebut guna memastikan mereka menjalani isolasi mandiri.

“Pihaknya juga langsung melakukan prosedur 3T yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Khususnya kepada keluarga terdekat atau yang pernah berinteraksi dengan warga yang positif,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Bandung Barat, Asep Sodikin mengatakan sudah memerintahkan warga yang terpapar untuk lakukan karantina atau isolasi mandiri dengan pengawasan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.

Warga yang terpapar harus mau karantina dan jangan sampai tetap beraktivitas. “Sesuai SOP, pasti itu harus segera karantina. Mereka harus karantina dulu semuanya, jangan bandel,” tegasnya.

Sejauh ini, petugas surveilans Dinkes, tim Satgas COVID-19 desa dan Puskesmas setempat akan melakukan tracking kepada kontak erat dan keluarga terdekat karena saat ini masih penerapan PPKM Mikro.

“PPKM mikro bukan formalitas, karena itu upaya yang selalu diingatkan, baik oleh BNPB dan juga presiden. Pemda KBB juga meminta pengerahan Satgas COVID-19 kecamatan dan desa untuk menekan penyebaran,” tuturnya.

Asep menegaskan, kemunculan kasus COVID-19 Bandung Barat ini akan menjadi bahan evaluasi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bandung Barat Tinggi, 20 Warga Cilame Isolasi Mandiri

Pihaknya menduga jika penambahan kasus COVID-19 karena ketidakdisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Apalagi ia juga banyak mendengar ada kegiatan hajatan pada kampung-kampung yang mengundang banyak warga.

“Saya menduga karena warga tidak disiplin. Sementara kami sejak awal sudah mengingatkan kurangi kerumunan, pakai masker, rajin cuci tangan,” pungkasnya. (kro)

Baca Juga:

Editor : Ali Yusuf

# #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D