RADARBANDUNG.id, SOREANG – Wakil Bupati (Wabup) Bandung, Sahrul Gunawan menawarkan program revitalisasi stadion kebanggaan Kabupaten Bandung, Si Jalak Harupat (SJH) kepada teman-teman entertaiment. Salah satunya artis Raffi Ahmad.
“Revitalisasi Stadion Jalak Harupat sudah saya tawarkan ke beberapa pengusaha, seperti Raffi Ahmad yang juga saya tawarkan, saat ini sedang dalam proses negosiasi,” ujar Sahrul saat berbincang dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, Soreang, Jumat (21/5).
Meski menawarkan pengelolaan stadion yang dibangun pada era Bupati Obar Subarna, namun pihaknya meminta jangan sampai Pemkab Bandung kehilangan asetnya.
Sahrul katakan, harus ada yang menjadi hak pemerintah daerah sehingga tidak ekslusif dengan harapannya, bisa menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Baca Juga: Bupati Bandung Ingin Persikab Dikelola Swasta
“Kalau tidak ada juga investornya, sama kita saja kelola, tentu dengan manajemen yang baik, harus membuat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga bisa maksimal dan tidak liar atau entah siapa yang bertanggung jawab,” tutur Sahrul.
Lebih lanjut, aktor tahun 90an itu menganalogikan Kabupaten Bandung sebagai ‘raksasa yang tertidur’.
Baca Juga: Fakta Menarik Raffi Ahmad Beli Cilegon United, Nyaris Gabung Persib
“Kabupaten Bandung ini layak dikunjungi dan representatif. Secara geografis dekat dengan Jakarta, aksesbilitas, kemudian faktor pendukung lainnya sudah ada, mari kita benahi sama-sama,” ungkap Sahrul.
Selain itu, Sahrul juga tengah membuat konsep agar masyarakat bisa terlibat dalam fungsi pengawasan. Artinya komunikasi itu harus dinamis.
Baca Juga: Renovasi Si Jalak Harupat, Pemkab Bandung Anggarkan Rp27 Miliar
Agar bisa mewujudkan konsep tersebut, pihaknya akan mengeluarkan whatsapp kanal.
Ia juga meminta perangkat daerah jangan bersikap ekslusif, sehingga akan ada kerjasama yang baik antar lintas sektoral.
“Contohnya bidang pariwisata, kan bisa mengembangkan kewisataan berbasis potensi UMKM. Kita buat market, sehingga banyak pembeli dari seluruh Indonesia bisa ke Kabupaten Bandung, namun juga harus paralel dengan spot destinasi wisata yang bisa kita tawarkan kepada masyarakat, jadi harus berkesinambungan dengan dinas terkait lainnya,” pungkas Sahrul.
(fik/radarbandung)