RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Berusia hampir 1,5 abad, Masjid Mungsolkanas menyimpan banyak cerita sejarah.
Berkontribusi pada perjalanan syiar Islam di Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas di Jalan Cihampelas bisa jadi referensi wisata religi saat bulan Ramadhan.
Diklaim menjadi masjid tertua di Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas berada di antara hiruk-pikuk pembangunan di Jalan Cihampelas. Masjid ini masih berdiri tegak dengan jumlah jamaah yang terus bertambah.
Tidak sulit menemukan masjid ini, dari Jalan Cihampelas letaknya berada di Gang Winiatatmaja tepatnya di seberang Rumah Sakit Advent.
Masjid Mungsolkanas dibangun tahun 1869. Seiring berjalannya waktu, masjid ini banyak mengalami perubahan. Pada bagian depan terlihat prasasti batu berwarna hitam dengan tinta kuning yang bertuliskan keterangan masjid telah lama didirikan.
Prasasti itu menjadikan masjid bergaya kekinian ini punya nuansa klasik yang begitu kental.
DKM Masjid Mungsolkanas kini dipimpin Diki Senjaya, yang merupakan generasi keenam yang mengurus masjid, mulai dari KH Uci, Ara Sunara, Udaya, Agus Sholihat, Diki Muttaqin, lalu sampai sekarang oleh Diki Senjaya.
Diki menuturkan, semula tanah yang menjadi lokasi masjid ialah tanah wakaf dari seorang haji bernama Lantenas. Adapun nama Mungsolkanas singkatan berbahasa Sunda yakni Mangga Urang Ngaos Salawat ka Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Mari Kita Bersalawat ke Nabi Muhammad SAW).
“Menurut sejarah historinya syiar Islam pertama di Kota Bandung yaitu di Masjid Mungsolkanas,” katanya.
Pada awal berdirinya, masjid ini masih bergaya seperti tajug atau masjid kecil dengan keberadaan kolam ikan pada bagian depan masjid. Bahan bambu mendominasi bangunan masjid.
Kemudian tahun 1956, 1993, dan 2000an, Masjid Mungsolkanas mengalami perombakan total dengan maksud memperluas masjid karena kuota jamaah yang bertambah. “Otomatis total sudah berubah semuanya karena tidak mungkin kalau dipaksakan untuk zaman sekarang,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, ketika masih berupa tajug, masjid ini hanya menampung maksimal 50 jamaah saja. Asal jamaahnya pun beragam, mulai dari Gandok, Setiabudi, sampai Cihampelas Bawah.
Hal lain yang tidak kalah menarik dari masjid ini adalah peninggalan sejarah yakni Al-Qur’an milik ulama karismatik Mama Haji Abdurokhim atau dikenal dengan sebutan Mama Aden, yang disimpan dalam sebuah lemari yang dilapisi kaca.

Baca Juga: Tradisi Khatam Al-Quran di Bulan Ramadhan
Tidak cuma dikenal sebagai masjid tertua, Masjid Mungsolkanas juga menjadi titik syiar Islam di Kota Bandung. Marak nama-nama ulama karismatik yang pernah menimba ilmu pada masjid ini. Bahkan disebutkan kalau salat Jumat berjamaah pertama kali di Kota Bandung dilakukan di sini.
Selain itu, konon Presiden Pertama RI Soekarno sering beribadah di masjid ini saat masih menuntut ilmu di de Techniche Hoogeschool te Bandung (sekarang ITB). Namun, tidak ada jejak dari sang proklamator.
Kabar Soekarno yang pernah singgah di masjid ini didasarkan atas cerita para pendahulu.
“Menurut sejarah, Bung Karno itu sering tinggal di sini untuk beribadah. Itu cerita dari mulut ke mulut. Engga ada (jejaknya),” ungkapnya.
(fid/radarbandung)