RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sudah nyaris menginjak satu bulan, Jawa Barat (Jabar) disebut masih bebas risiko tinggi Covid-19 atau zona merah. Dari 27 kota kabupaten, tak satupun yang dikategorikan dalam risiko tinggi.
Pemetaan level kewaspadaan Covid-19 tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja umumkan, Kamis (25/3). “Tidak ada 27 kabupaten kota yang masuk zona risiko tinggi, tidak ada zona merah,” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan virtual.
Sejauh ini, Setiawan mengaku penanganan pandemi di Jabar terus menunjukan sinyal positif. Sejumlah aspek penilaian dinyatakan berada dalam batas persenan yang aman.
Penilaian itu antara lain berdasarkan tingkat kasus aktif, kasus kesembuhan, tingkat kematian, angka reproduksi efektif (rt), jangkauan pelacakan kontak atau tracing, serta keterisian tempat tidur di rumah sakit.
“Kasus aktif Jabar cenderung menurun, sampai dengan 11,38 persen, tingkat kesembuhan meningkat menjadi 87,37 persen. Tingkat kematian saat ini 1,24 persen, artinya di bawah rata-rata angka nasional, sangat baik,” katanya.
Baca Juga: Dapat Izin, Sekolah Tatap Muka di Jabar Dimulai Juli 2021
Setiawan melanjutkan, angka reproduksi (rt) di Jabar berada di batas aman sesuai ketentuan WHO yang menyatakan mesti di bawah 1. Hingga pekan terakhir Maret ini, angka reproduksi di kisaran 0,73.
Selanjutnya, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit berada tercatat 54,31 persen. Angka ini juga berada dalam batas aman sesuai standar WHO yakni 60 persen.