RADARBANDUNG.id – Pemerintah mewacanakan mengadakan opsi vaksinasi Covid-19 secara gotong royong yang akan diselenggarakan melalui perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri.
Wacana tersebut disambut baik CEO dan founder Klinik Pintar IDI Harya Bimo.
Vaksin gotong royong merupakan program vaksin khusus pekerja yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Menurut Harya Bimo, opsi ini akan membantu pemerintah untuk mencapai target pelaksanaan vaksinasi.
“Kami mendukung upaya vaksinasi secara gotong royong, karena ini akan mempercepat proses herd immunity. Bila mau diselesaikan secara cepat, maka dibutuhkan vaksin setidaknya satu juta per hari dan itu akan sangat berat jika dilaksanakan oleh pemerintah saja. Peran swasta sangat diperlukan,” kata Harya Bimo di Jakarta.
Harya Bimo berpendapat, izin pembelian vaksin Covid-19 oleh perusahaan swasta akan mengurangi beban anggaran pemerintah dalam hal ini APBN.
Sebagian masyarakat yang menjadi karyawan pada perusahaan-perusahaan itu pun tetap tidak perlu mengeluarkan biaya vaksin karena biaya vaksinasi akan dibebankan kepada perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri.
Lantas berapa harga vaksin gotong royong ini?
Bimo menuturkan, ia belum bisa memastikan berapa harga pasti dari vaksin ini.
Bimo berpendapat, harga vaksin ini akan berbeda-berbeda karena akan ditentukan berbagai macam faktor.
Baca Juga:
- Link Daftar Vaksinasi Covid-19 Lansia di Kota Bandung
- Jabar Pakai Mobil Keliling untuk Vaksinasi Covid-19 Lansia, Prioritas Bodebek dan Bandung Raya
- Survei Indikator: Banyak Warga Tidak Takut Tertular Covid dan Ogah Divaksin
“Saya memperkirakan, jika vaksin yang dipilih Moderna, Sputnik dan Sinopharm harga vaksin gotong royong akan berada pada kisaran Rp500.000 – Rp 1.000.000,” ucap Bimo.
“Harga ini kemungkinan juga bisa berubah-ubah akibat banyak faktor yang mempengaruhinya seperti, bahan baku yang berbeda dalam pembuatan vaksin, efikasi dari setiap vaksin, biaya logistik untuk distribusi serta faktor teknologi penyimpanan vaksin tersebut,” sambungnya.