Tak hanya itu, untuk menambah uang saku, Daffa bahkan sempat berjualan kue basah olahannya sendiri yang kemudian dijajakan di kantin kampus.
Daffa mengatakan, meskipun dia dibekali uang saku yang cukup, namun Daffa sadar usaha yang dia lakukan bisa sedikit meringankan beban orang tuanya dalam memenuhi kebutuhannya sebagai mahasiswa.
“Alhamdulillah uang kuliah sudah ditanggung beasiswa. Kemudian uang saku juga diberi orang tua, cuma namanya mahasiswa kadang ingin nongkrong bareng teman jadi saya mencari cara bagaimana bisa mencari uang lebih dari hasil keringat sendiri,” imbuhnya.
Sementara itu, orang tua Daffa, Utep Rodiana mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan hidup anak-anaknya termasuk dalam membiayai pendidikan.
Dia berpesan, dalam keadaan apapun orang tua harus mengusahakan apapun yang terbaik demi mewujudkan cita-cita anaknya.
“Saya mendukung anak saya kuliah dan saya berpesan kepada orang tua lain, meskipun tidak punya biaya, jika anak ingin sekolah, sekolahkan terus. Jangan takut tidak punya biaya karena jika niatnya baik Insha Allah ada jalannya,” ujarnya.
Utep berkisah, Daffa merupakan sosok anak yang mandiri dan tekun dalam belajar. Meskipun harus menempuh jarak perjalanan yang cukup jauh dari Ciwidey ke Bandung setiap harinya, namun Daffa selalu menyempatkan diri untuk belajar dan beribadah.
“Saya salut melihat kemandirian anak saya. Dia bisa mencari uang sendiri untuk membantu orang tua. Setiap hari dia berangkat subuh dengan membawa dagangannya tapi selalu menyempatkan diri untuk belajar malam harinya. Maka tidak heran dia bisa memperoleh beasiswa dari Unisba,” jelasnya.
Adapun, dosen yang menjadi dosen wali Daffa, Dr. Neneng Nurhasanah, Dra., M.Hum. mengungkapkan, semasa kuliah Daffa dikenal sebagai pribadi yang ramah dan semangat dalam belajar.
Bahkan, mahasiswa yang menyukai mata pelajaran matematika tersebut tidak pernah menunjukan permasalahan ekonomi yang dihadapinya.
“Daffa bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi orang-orang bahwa persoalan eknomi bukan merupakan hal besar yang dapat menghentikan langkah seseorang untuk menimba ilmu,” pungkasnya.
(rls/arh)