RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kondisi Rama Firmansyah (5), putra bungsu dari pasangan Ramdan dan Imas, warga Baladewa Kecamatan Cicendo, perlahan membaik. Jumat 5 Februari 2021, bocah malang itu sudah menjalani operasi di Rumah Sakit Santosa, Jalan Kebonjati, Kota Bandung.
Sebelumnya, tiga tahun lebih Rama harus menahan rasa sakit di bagian perut lantaran mengalami kelainan fungsi saraf. Perutnya terus membesar akibat tidak bisa Buang Air Besar (BAB) melalui anus secara normal.
Rama tumbuh dilingkungan dengan sistem sanitasi yang tidak layak. Ditambah kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu membuat penyakit yang dideritanya kian parah lantaran Rama minim asupan gizi atau vitamin.
Sebenarnya berbagai upaya penyembuhan telah dilakukan. Namun tidak menunjukkan hasil. Rama juga pernah dibawa ke fasilitas kesehatan. Dokter menganjurkannya untuk segera menjalani proses operasi bedah.
Akan tetapi, kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan membuat pelayanan kesehatan bagi Rama terhenti. Orang tuanya yang berprofesi sebagai pengamen hanya bisa pasrah dan menerima keadaan.
Beruntung Rama mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya saat pelaksanaan bakti sosial (baksos) berupa pemeriksaan kesehatan yang digagas Generasi Muda (GM) FKPPI Jabar dan KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) Kota Bandung.
di Taman Musik, Jalan Sumbawa, Kota Bandung, Senin (25/1) yang dihadiri langsung Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana.
Disanalah pertemuan pertama Rama dengan orang nomor dua di kota kembang. Rama langsung dirujuk untuk di bawa ke Rumah Sakit agar mendapat tindakan medis.
Kini senyum Rama kembali lapang. Proses operasi berjalan lancar. Perutnya sudah mengecil. Bahkan Wakil Walikota, Yana Mulyana bersama istri, Yunimar, menjenguknya sambil membawa mainan sebagai hadiah untuk menghiburnya.
“Alhamdulilah operasinya berjalan lancar dan mudah-mudahan bisa kembali normal, saya mengapresiasi semua pihak yang membantu kesembuhan anak ini,” ucap Yana usai menjenguk Rama di
di Rumah Sakit Santosa, Jalan Kebonjati, Kota Bandung, Sabtu (6/2/2021).
Yana berujar, Pemkot Bandung siap mengadvokasi anak-anak lain yang juga mengalami penyakit berat, namun terhalang dari sisi ekonomi untuk mengambil tindakan medis maupun operasi.
“Selama yang bersangkutan merupakan warga Kota Bandung, kami siap membantu Rama-Rama lain yang memiliki gejala atau penyakit lain dengan semaksimal mungkin,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama,
Ketua GM FKPPI Jabar, Vera Hermawan berharap, apa yang sudah dilakukan semoga bisa membantu dan meringankan beban warga yang membutuhkan, termasuk keluarga Rama Firmansyah.
“Kami ingin pelayanan kesehatan itu bisa dirasakan hingga lapisan masyarakat paling bawah tanpa terkecuali,” tegasnya.
Selain itu, kata Vera, pemerintah harus menjadi yang terdepan memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama bagi yang kurang mampu.
“Jangan ada lagi masyarakat yang tidak tertangani dalam hal kesehatan karena persoalan ekonomi, karena itu merupakan pelayanan dasar dari negara untuk warganya,” terangnya.
Direktur Rumah Sakit Santosa Bandung, Yayu Sri Rahayu mengatakan setelah dilakukan operasi maka akan dilakukan terapi dan pemantauan, terkait langkah yang dilakukan kepada anak tersebut.
“Setelah ini akan diterapi dulu dan dilihat kapan boleh pulang dan lain sebagainya. Untuk biayanya dicover oleh Pemkot Bandung,” ujarnya.
Pendamping Rama sekaligus Ketua Kelompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika, Santi Safitri menerangkan bahwa kondisi Rama merupakan dampak dari lingkungan dan sanitasi yang kurang baik. Diakuinya anak tersebut juga mengalami gizi buruk, sehingga menderita penyakit berat tersebut.
Ia menambahkan bahwa Rama dan keluarganya merupakan Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo. Pihaknya berharap tidak ada lagi anak-anak yang mengalami kondisi seperti Rama.
“Kita terus berupaya melakukan pertolongan dan advokasi, jangan sampai ada yang seperti ini lagi,” pungkasnya.