RADARBANDUNG.id, MAJENE – Bencana alam yang terjadi di Majane dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) belum usai. Sebelumnya, gempa terjadi pada 15 Januari 2021 dengan kekuatan 6,2 SR. Namun, gempa itu kembali datang dan menggoncang Kabupaten Majene, Rabu 3 Februari 2021.
Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa susulan berkekuatan Magnitudo 5,2, terjadi pukul 16.25 waktu setempat, atau 15.25 WIB.
Akibat bencana alam itu, rasa khawatir dan duka pun seolah melengkapi kerugian materil yang saat ini dialami warga.
Dari sekian banyak warga yang terdampak, ribuan pengungsi muslim yang tinggal di lokasi gempa, kini tak punya tempat ibadah.
Menurut data Kemenag Sulbar, ada 213 masjid rusak bahkan rata dengan tanah akibat gempa yang mengguncang pada 15 Januari 2021 lalu.
Terkait hal itu, Yayasan Masjid Nusantara (YMN), bersama relawan bergerak cepat untuk membangun Masjid Darurat. Sementara sudah ada 3 titik lokasi Masjid Darurat yang telah dibangun. Salah satunya di Desa Kayuangin, Kec. Malunda, Kab. Majene.
Relawan Masjid Nusantara Darwin Rachman mengatakan, masjid darurat yang didirikan pihaknya ini disambut baik oleh warga. Bahkan, masyarakat bahu membahu bersama relawan untuk mendirikan masjid darurat tersebut.
“Alhamdulillah, dari tiga titik masjid darurat yang kita bangun, semuanya disambut antusias oleh masyarakat.
Bahkan masjid darurat yang kita bangun di Desa Kayuangin penuh oleh jamaah shalat Jumat. Mereka mengaku senang karena kini ada tempat ibadah yang nyaman dan aman, sementara masjid mereka rusak parah akibat gempa,” kata Darwin.
Sebelum dibangun masjid darurat, lanjutnya, ia sempat menyaksikan ada sejumlah warga pengungsian yang beribadah di bawah kandang ayam. Ini menjadi gambaran betapa mirisnya kondisinya mereka dan betapa daruratnya kebutuhan rumah ibadah yang nyaman dan aman bagi para pengungsi.
“Saya melihat warga shalat di bawah kandang ayam itu berada di Dusun Kasambang Utara Majene. Alhamdulillah, kita bisa langsung bangunkan masjid darurat di lokasi tersebut dan warga sangat senang. Kami berharap Masjid Darurat ini menjawab kebutuhan rohani mereka. Karena disaat sulit seperti ini, jiwa seorang muslim pasti ingin dekat dengan pencipta-Nya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Masjid Nusantara Pras Purworo menambahkan, sebagai lembaga yang fokus terhadap pembangunan masjid di pedalaman, pihaknya memberikan perhatian khusus, terutama untuk masjid yang rusak di Majene dan Mamuju.
“Kami telah mensurvei ada 10 masjid yang rusak parah akibat gempa di Majene dan Mamuju. Kami langsung membuka penggalangan donasi, mengajak masyarakat luas untuk membantu membangun kembali atau merenovasi masjid-masjid yang rusak,” ucap Pras.
Untuk sementara ini, lanjutnya, pihaknya akan berusaha memfasilitasi kebutuhan masjid darurat bagi warga pengungsi yang membutuhkan.
“Dengan memenuhi kebutuhan spiritual ini diharapkan masyarakat dapat semakin stabil dan menerima musibah ini dengan lapang dada. Setelah ini Insya Allah, Masjid Nusantara bersama warga akan kembali membangun masjid yang rusak akibat gempa,” pungkasnya.