Bukan Menakut-nakuti, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Sesar Lembang

Observatorium Sesar patahan Lembang
Ilustrasi pemandangan kawasan Lembang. Foto: Habibie/Radar Bandung

RADARBANDUNG.id, LEMBANG – BMKG meminta masyarakat mewaspadai potensi gempa sesar Lembang dengan kekuatan yang bisa mencapai 6,8 magnitudo.

Hal itu mengingat potensi gempa sesar Lembang yang melintasi empat wilayah Bandung Barat, yakni Kecamatan Parongpong, Lembang, Cisarua dan Padalarang itu tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

Dari data BMKG, ada banyak permukiman yang berdiri pada sepanjang garis sesar Lembang.

Selain permukiman, garis sesar juga melintas sejumlah objek vital seperti rumah sakit, sekolah dan kantor pemerintahan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandung, Rasmid meminta Pemkab Bandung Barat melakukan mitigasi bencana sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan sebelum bencana terjadi.

“Secara garis besar terbagi dua, mitigasi struktural dan non struktural. Mitigasi struktural terkait bangunan. Rumah sakit, sekolah, kantor harus dibangun dengan kekuatan yang tahan 6,8 magnitudo,” katanya, Selasa (26/1/2021).

Rasmid mengharapkan, meningkatkan kekuatan bangunan dapat meminimalisir kerusakan akibat gempa, terutama pada objek vital. “Seko AU dan Observatorium Bosscha, itu contoh bangunan dengan standar kegempaan,” sebutnya.

Ia juga mendorong agar Pemda tegas melarang aktivitas di sepanjang jalur sesar Lembang, seperti melalui rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Pemda bisa mengeluarkan regulasi minimal aktivitas masyarakat harus 500 meter dari garis sesar Lembang supaya aman. Itu menjadi ranahnya pemerintah daerah,” tegasnya.

Rasmid juga mengatakan, sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana gempa bumi merupakan hal penting dalam mitigasi bencana non struktural.

Baca Juga: BPBD KBB Minta Warga Tak Mudah Termakan Isu Hoax Sesar Lembang

“Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, namun untuk meningkatkan kewaspadaan warga agar mereka bisa memitigasi dirinya sendiri. Apa yang harus dilakukan sebelum gempa bumi, saat gempa bumi dan setelah gempa bumi,” tuturnya.

  • Bandung Barat Waspada Potensi Gempa Sesar Lembang  

Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bandung Barat, Duddy Prabowo mengungkapkan, pada tahun 2011 lalu pernah terjadi gempa yang mengakibatkan kerusakan di Kampung Muril, Cisarua.

“Kami dari BPBD sudah menyusun Rencana Kontijensi (Rekon) khususnya pada 4 kecamatan yang langsung terlintasi patahan sesar Lembang,” katanya kepada Radarbandung.id, Senin (25/1/2021).

Menurut Duddy, pada kawasan yang rentan terdampak potensi gempa patahan sesar Lembang telah melakukan sosialisasi terkait tindakan masyarakat jika bencana terjadi.

Baca Juga: Aktivitas Gempa Meningkat pada Januari 2021, Simak Analisis BMKG Ini

“Dalam skenarionya dalam penanganan tersebut kita melibatkan personil TNI/Polri ketika masyarakat menyelamatkan diri nanti sudah ada titik (evakuasi) kemana mereka harus relokasi,” ucapnya.

Duddy menyebut, BNPB Pusat turut memberikan bantuan pemasangan rambu-rambu peringatan bencana pada sejumlah kawasan yang terancam bencana sesar Lembang.

“Sudah ada beberapa titik yang sudah terpasang yakni tebing keraton kemudian deket Sesko AU dan Sespim Polri,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau, masyarakat untuk tidak membangun bangunan pada kawasan yang terancam gempa. “Karena ini potensi lebih kepada pergerakan gempa akibat sesar lembang. Karena itu, saya berharap masyarakat tetap tenang dan tidak mudah termakan isu hoaks,” tandasnya.

(kro)

Editor : Ali Yusuf

# #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D