RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung belum secara resmi memutuskan untuk memperpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau akan memberlakukan sekolah tatap muka.
Namun, besar kemungkinan sekolah Kota Bandung masih akan memperpanjang PJJ pada semester genap tahun ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan, telah melakukan kajian bersama berbagai komponen masyarakat, seperti pakar maupun praktisi pendidikan, membahas mekanisme pembelajaran saat pandemi.
Dari hasil kajian, ada rekomendasi memperpanjang PJJ pada semester genap yang dimulai 11 Januari mendatang.
“Kita sampai hari ini belum resmi (menetapkan pembelajaran jarak jauh atau langsung). Belum ada keputusan. Keputusan nanti dalam bentuk peraturan wali kota,” katanya via Ponsel, Senin (4/12).
“Hari Selasa (29/12/2020) kami adakan pertemuan bersama sejumlah pihak, stakeholder. Kami meminta pandangan dari berbagai ahli, praktisi, aktivis pendidikan. Pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan, tetapi rekomendasi,” jelasnya.
“Secara umum, dari seluruh komponen masyarakat yang diundang itu merekomendasikan memperpanjang PJJ di semester genap ini,” sambungnya.
Cucu melanjutkan, jika mengacu daftar periksa sekolah, secara umum sekolah Kota Bandung sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka.
Namun, pertimbangan untuk memperpanjang PJJ ada kondisi pandemi yang masih rawan. Keselamatan siswa, lebih utama.
“Menjadi pertimbangan bukan soal kesiapan infrastruktur atau guru, tapi lebih akibat penyebaran covid yang dirasa belum aman. Sehingga keselamatan anak itu menjadi prioritas,” ungkapnya.
Cucu menegaskan, jika PJJ memang kembali berjalan, telah memiliki sejumlah evaluasi dari tahun sebelumnya guna mendorong kualitas PJJ yang lebih bermutu.
Peningkatan konektivitas ia akui menjadi wacana utama yang akan ditingkatkan. “Dengan catatan memperpanjang PJJ dan kualitas layanan PJJ lebih bermutu,” ucapnya.
Baca Juga: 2021, Disdik Kab. Bandung Putuskan Siswa Sekolah Tetap Belajar dari Rumah
Pertama, pihaknya tahun 2021 akan membangun infrastruktur konektivitas jaringan sekolah dengan sekolah dan sekolah dengan tempat tinggal siswa.
Sehingga peserta didik saat di rumah bisa mengakses internet terhadap server sekolah dan Disdik.
Selain itu, upaya perbaikan konten belajar yang lebih interaktif, serta meningkatkan mutu pelayanan melalui profesionalitas guru pada bidang IT.
“Terakhir, mendorong bahwa PJJ bukan hanya tanggungjawab dinas tapi seluruh masyarakat terutama menguatkan informal. Ini adalah pendidikan keluarga. Mendorong orang tua siswa untuk mengawal putra-putrinya,” pungkasnya.
(muh)