Debut Dian Sastro Sutradarai Film, Terinspirasi Kisah Karantina Pandemi Covid-19

Debut Dian Sastro Sutradarai Film, Terinspirasi Kisah Karantina Pandemi Covid-19
Dian Sastro saat menyutradarai film Quarantine Files.(INSTAGRAM)

Menjalani debut pertamanya, Dian Sastrowardoyo tunjukan tajinya saat ikut sutradarai sebuah film pendek, ‘Nougat’

RADARBANDUNG.id – Pandemi Covid-19 menghasilkan banyak budaya dan tren baru yang patut kita perhatikan.

Tidak melulu sedih dan kehilangan, masa karantina pada awal tahun ini justru melahirkan kreativitas yang bisa bersama nikmati.

Berangkat dari rutinitas baru selama pandemi, rumah produksi Base Entertainment bersama Bioskop Online merilis sebuah film omnibus berjudul ‘Quarantine Tales’.

Tayang pada 18 Desember 2020 pada Bioskop Online, Quarantine Tales adalah film tentang lima kisah yang menyuarakan rasa kehilangan dan terhubung kembali, bayangan masa lalu, ilusi mimpi, balas dendam dan rasa bersalah.

  • Debut Dian Sastro Sutradarai Film Nougat

Kelima kisah ini garapan lima sutradara berbeda; Ifa Isfansyah (Cook Book), Jason Iskandar (Prankster), Sidharta Tata (The Protocol), Aco Tenri (Happy Girls Don’t Cry), dan Dian Sastrowardoyo (Nougat).

Menjalani debut pertamanya sebagai sutradara, Dian Sastrowardoyo tunjukan tajinya lewat film pendek ‘Nougat’.

Film yang dibintangi Marissa Anita (Ubay), Adinia Wirasti (Ajeng), dan Faradina Mufti (Denok) ini berkisah tentang tiga saudara kandung yang kehilangan orangtuanya mereka.

Saat pandemi, Ajeng si anak tengah, tetap berusaha menjaga ikatan dengan kedua saudaranya. Tapi hidup berubah dan mereka terpisah.

Dian menuturkan, banyak yang ia pelajari sebagai sutradara. Dikenal sebagai salah satu aktris papan atas, Dian kini mencoba hal baru, justru saat pandemi.

Mengaku nekat terjun sebagai sutradara, Dian berusaha melakukannya sebaik mungkin. Dibantu dengan para pemeran yang ia sebut sangat membantunya selama proses mengarahkan, membuat Dian percaya diri.

“Aku deg-degan banget, ini sebuah tantangan. Aku nekat aja lakukan sebaik mungkin, ternyata setelah dijalani sebegitu menyenangkan ya,” kata Dian.

Film Nougat sendiri mengambil setting pada sebuah rumah tua, milik keluarga Ajeng. Ketiga pemeran ini menjalani kehidupannya melalui video call yang pasti setiap hari mereka lakukan.

Pergeseran budaya, dari yang tadinya bertemu langsung namun akibat kesibukan satu sama lain, akhirnya pertemuan tersebut perlahan tergantikan melalui video daring.

Menurut Dian, isu kekeluargaan yang mau diangkat pada film ini memang jadi tujuan utamanya.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Rencana Buka Bioskop, Sebut Nonton Film Penting untuk Hiburan, Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

“Pesan yang mau sampaikan untuk jangan pernah lupa kita ada asal usulnya. Berangkat dari keluarga yang sama, ingat kita masih saudara. Konsep siapa diri kita sebenarnya dan hubungan koneksi menjadi tema utama yang mau saya ambil dalam Nougat ini,” jelasnya.

Kata Dian, saat awal-awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Maret-Mei, banyak orang melakukan video call sebagai kegiatan sehari-hari.

Entah untuk bekerja, meeting dengan klien, atau sekedar sapa teman dan kerabat dekat. Rutinitas video call itu juga yang menjadi inspirasi Dian dalam mengemas film pendek berdurasi 30 menit tersebut.

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Lifestyle


Iklan RB Display D