Awas, Teroris Himpun Dana Lewat Kotak Amal di Minimarket dan Warung Makan

Ini 3 Alasan Polri tak Beri Izin Liga 1 dan Liga 2
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono

RADARBANDUNG.id – KEPALA Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan operasional jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) dibiayai dari berbagai sumber, salah satunya kotak amal.

Menurut Argo, kotak amal tersebut kerap diletakkan pada minimarket dan warung makan konvensional tengah masyarakat.

“Penempatan kotak amal mayoritas pada warung-warung makan konvensional karena tidak perlu izin khusus dan hanya meminta izin dari pemilik warung yang biasanya bekerja pada warung tersebut,” kata Argo dalam keterangannya, kemarin.

Kotak amal untuk mengumpulkan dana operasional kelompok teroris itu dirancang sedemikian rupa agar  tidak masyarakat curigai.

Selanjutnya, kotak amal itu mengatasnamakan suatu yayasan. Salah satu nama untuk kotak amal itu ialah Yayasan One Care. “Dari kotak amal, dari menyisihkan pendapatannya, juga dari Yayasan One Care,” ujar Argo.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menambahkan, saat ini masih ada sekitar 6.000 anggota aktif JI di Indonesia.

Polri memperoleh informasi itu setelah memeriksa 23 terduga teroris jaringan JI yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Lampung beberapa waktu lalu.

“Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif. Ini menjadi perhatian kami,” ujar Argo.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror memboyong 23 terduga teroris itu ke Jakarta Rabu lalu (16/12).

Dari 23 teroris itu dua yang masuk daftar pencarian orang (DPO) terkait berbagai aksi teror, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

(mcr1/jpnn)

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait News


Iklan RB Display D