RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perayaan Natal di Kota Bandung diimbau berlangsung secara virtual. Natal virtual ini, seperti Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sampaikan, ia harapkan tak sampai mengurangi khidmat umat kristiani saat merayakan hari besar.
Dengan virtual, harapannya akan dapat mengurangi masyarakat yang berkerumun, sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19.
-
Imbauan Natal secara virtual hasil pembahasan
“Kami sudah ada pembicaraan antara Polres dan pemuka agama, baik protestan atau katolik dan sudah sepakat merayakan Natal tahun ini dengan cara virtual,” ungkap Oded usai Rapat Forkopimda di Balai Kota Bandung, Selasa (15/12/2020).
Kalaupun ada yang tetap ingin merayakan Natal dengan datang langsung ke gereja tetap diperbolehkan, namun dengan mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) dengan kapasitas tidak lebih dari 30%.
“Kalau mau merayakan Natal di gereja, harus ada izin. Kapasitas juga tidak boleh lebih dari 30%, kalau bisa hanya 20% dari kapasitas gedung,” terang Oded.
-
Oded larang acara perayaan tahun baru
Halnya dengan perayaan tahun baru 2021, Oded mengatakan tidak boleh ada acara perayaan yang menimbulkan kerumunan.
“Jika tidak ada keperluan yang mendesak tidak perlu ke luar rumah. Merayakan tahun baru lebih baik di rumah minum kopi sambil ‘ngabubui’ hui,” imbuh Oded.
Oded menegaskan, akan ada petugas yang berpatroli dan menjaga pada beberapa titik keramaian nantinya. “Pada pusat keramaian, seperti Alun-alun, pusat perbelanjaan akan ada petugas yang menjaga,” tegasnya.
Sementara untuk hotel, yang biasanya mengadakan program perayaan Natal dan tahun baru, Oded katakan, pihaknya sudah berkoordinaasi dengan para pemilik hotel dan, ia katakan, mereka sudah mengerti terkait kondisi pandemi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Perayaan Tahun Baru di Jabar
“Pak Ema sebagai ketua harian tim gugus tugas penanganan Covid-19 sudah berkoordinasi dengan para pemilik hotel agar tidak ada kegiatan dan perayaan apapun. Alhamdulillah mereka mengerti dengan kondisi sekarang.
Wakapolres Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, untuk perayaan Natal di Gereja Katedral saat masa pandemi hanya dihadiri 300 jamaah, dari kapasitas gereja yang mencapai 1.000 orang.
Baca Juga: 8 Daerah di Jabar Masuk Zona Merah, Termasuk Bandung
“Kalau untuk gereja yang akan menggelar acara tatap muka, harus melayangkan surat pemberitahuan. Selain itu, harus melaporkan rencana kegiatan kepada tim gugus tugas terkait pembatasan kapasitas gedung,” tuturnya.
Mengenai penjagaan menjelang malam Natal dan Tahun Baru (Nataru), Ujung mengatakan pihaknya akan melaksanakan operasi lilin dan menempatkan 12 pos penjagaan ke arah menuju Lembang.
Hal ini sebagai antisipasi terjadinya kerumunan, kemacetan dan aksi geng motor. “Kita juga akan mengantisipasi adanya kerusuhan akibat intoleransi, walapun memang sampai sekarang hal itu belum terjadi,” tandasnya.
(mur)