RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah melalui Kemendikbud berupaya memberikan perhatian kepada siswa dari keluarga tidak mampu.
Kali ini, Kemendikbud menindaklanjuti laporan warga terkait sosok Muhammad Rais, siswa SDN 047 Balonggede, Kota Bandung.
Dimana Rais berasal dari keluarga pemulung dan sering melakukan aktivitas belajar di pinggir trotoar.
Kemendikbud memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), tabungan Simpel (simpanan pelajar) dan perlengkapan sekolah (tas sepatu seragam dan buku tulis) kepada Rais.
“Kami sangat terbantu dengan masukan dan laporan masyarakat mengenai anak-anak yang membutuhkan bantuan,” ujar Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbud, Abdul Kahar, Jumat (11/12).
“Mereka perlu dukungan bersama agar terus mendapat kesempatan pendidikan yang setara,” sambungnya.
Ia berharap dinas pendidikan dan sekolah yang punya kewenangan mengusulkan siswa penerima KIP lebih aktif meningkatkan kualitas pendataan siswa dari keluarga miskin.
Melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Sistem Informasi Program Indonesia Pintar (Sipintar).
Selain itu, dinas pendidikan dapat berperan aktif berkoordinasi dengan perangkat daerah atau kecamatan bahkan lurah.
Agar seluruh siswa dari keluarga miskin dapat menerima Program Indonesia Pintar (PIP) dengan mengawal proses pencatatan keluarganya ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga: Inilah Guru Terbaik se-Dunia
Selain itu, pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota agar mengoptimalkan perangkat daerah yang mempunyai fungsi pengawasan mengawasi pelaksanaan PIP.
Mulai proses pemutakhiran DTKS oleh dinas sosial setempat yang berkoordinasi dengan kelurahan, pengusulan oleh dinas pendidikan, sampai aktivasi rekening, penarikan dana dan pemanfaatan dana.
Baca Juga: Siswa SMKN 1 Sumedang Produksi Lampu LED Hemat Energi
“Harapan melalui peran aktif baik pemerintah pusat dan daerah bisa lebih responsif dan akomodatif terhadap perubahan kesejahteraan keluarga,” ungkapnya.
Kadisdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar tidak memungkiri masih banyak siswa yang perlu bantuan.
Menurutnya, salah satu cara membantu siswa yang perlu bantuan yakni mendeteksi warga tidak mampu pada tingkat kewilayahan.
“Jadi saya kira, kepekaan kewilayahan mampu memberi masukan kontribusi, warga mana yang perlu dukungan bantuan,” ucapnya.
(bbs)