Bawaslu Sita Paket Sembako di Pilbup Bandung

Bawaslu Sita Paket Sembako di Pilbup Bandung
Jajaran Bawaslu Kabupaten Bandung saat memperlihatkan sembako yang diduga money politik di Kantor Bawaslu Kabupaten Bandung.

  • Penjelasan Anggota Fraksi PKB

Sementara itu, terkait video viral yang terjadi Minggu malam (6/12), anggota fraksi PKB DPRD Kab. Bandung, Renie Rahayu mengatakan bahwa sembako yang dikirim dalam mobil tersebut merupakan akomodasi untuk kader partai, sekaligus relawan jaga lembur di kecamatan, khususnya di dapil 5 yaitu Majalaya, Ibun, Paseh & Solokanjeruk. 

“Jika dalam video tersebut, ada seorang pria mengatakan bahwa sembako tersebut ditujukan untuk ‘ngebom’ itu salah. Justru sembako itu kita niatkan untuk membantu para kader sekaligus relawan, untuk melakukan jaga lembur, ya semacam ronda untuk pencegahan money politic dalam pilkada ini,” ujar Renie saat wawancara di Baleendah, Senin (7/12).

Renie menjelaskan bahwa program pendistribusian sembako itu karena dirinya mengaku bertanggung jawab kepada relawan.

Agar bisa tetap “standby” dan tidak terserang kantuk. Yang paling penting, lanjut Renie, yaitu sembako tersebut sebagai bahan baku dan bekal untuk ‘ngaliwet’ yang akan dibagikan kepada para koordinator di tingkat kecamatan, desa hingga RW. 

“Apakah salah memberikan cost politik terhadap relawan? Kan sekalian mereka sambil ‘ngaliwet’ mereka diberi tugas untuk mengawasi dan mengantisipasi serangan serangan money politic yang diluncurkan pihak lawan,” jelas Renie.

Berdasarkan pengalamannya, pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2015 lalu,  bahwa serangan fajar terjadi setelah Isya sampai subuh. 

“Tentu saja, kami berinisiatif untuk memberikan bahan baku jaga lembur atau ronda untuk koordinator sekaligus relawan agar tidak mengantuk sekaligus membantu penyelenggara pemilu agar tidak terjadi money politik,” ujarnya. 

Renie menyayangkan sikap sejumlah orang yang salah tafsir atas pendistribusian sembako tersebut. Ia menilai itu cost politik dan jangan diframing berlebihan, seakan akan itu bahan baku buat money politik.

“Sudah menjadi kewajiban partai memperhatikan  kadernya yang bekerja berbulan bulan mereka disuruh jaga konstituen sampai pencoblosan,” tutup Renie.

  • Penjelasan Tim Advokasi Nia-Usman

Terpisah, Tim Advokasi Pasangan Nia-Usman, Asep Deni Ramdan menanggapi video yang berisi seorang mantan anggota DPRD Kab. Bandung berinisial EK, yang mengajak warga memilih paslon nomor 1 di atas panggung sambil membagikan paket sembako.

Menurutnya dari sisi tim, tidak pernah ada instruksi untuk secara struktural melakukan kecurangan. 

Baca Juga: TPS di Kabupaten Bandung Rawan Penularan Covid-19

“Sama itu juga bukan masuk kepada tim pemenang, tidak ada instruksi dari mulai struktur kabupaten kecamatan. Jadi itu juga inisiatif, mungkin ada kanyaah terhadap masyarakat,” ujar Asep di Soreang, Senin (7/12).

Asep menegaskan bahwa tidak pernah tahu dan tidak pernah memberi instruksi. Dirinya menduga bahwa itu adalah langkah spontanitas. 

“Misal yang dilakukan oleh kawan-kawan kepala desa, simpatisan jadi mereka secara tidak sengaja, jadi gak ada kaitan dengan tim pemenangan, apalagi dengan paslon. Spontanitas,” tutup Asep.

(fik)

Editor : Ali Yusuf

#



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung


Iklan RB Display D