RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan pihak Polda Jawa Barat membuka peluang akan memanggil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk dilakukan pemeriksaan.
Argo menjelaskan, pemeriksaan Ridwan Kamil itu dilakukan untuk melakukan klarifikasi terkait dengan dugaan pelanggaran protokol kesehatan pada acara FPI Rizieq Shihab di kawasan Bogor, Jawa Barat.
“Tentunya nanti dari hasil klirifikasi atau fakta kalau memang penyidik menemukan adanya suatu kegiatan yang dibutuhkan, tidak menutup kemungkinan kami minta klarifikasi Gubernur Jabar,” kata Argo di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020).
Kendati begitu, Argo mengungkapkan bahwa pemeriksaan Ridwan Kamil itu tergantung dengan 10 orang saksi yang akan diperiksa terlebih dahulu pada esok hari.
“Tapi kami menungggu hasil klarifikasi yang akan dilaksanakan pada Jumat nanti. Karena Jabar yang digunakan adalah peraturan bupati/walikota,” ujar Argo.
Adapun 10 orang yang akan diperiksa oleh Polda Jabar pada Jumat 20 November 2020 mendatang terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan yakni,
1. Alwasyah Sudarman (Kades sukagalih Megamendung)
2. Agus (Ketua Rw 3)
3. Endi Rismawan (Camat Megamendung)
4. A. Agus Ridallah (Kasatpol PP Pemda Bogor)
5. Habib Muchsin Al atas ( Panitia /FPI)
6. Kusnadi (Kades Kuta)
7. Marno (Ketua Rt 1)
8. Ade Yasin (Bupati Bogor)
9. Burhanudin (Sekda Bogor )
10. Aiptu Dadang Sugiana (Babinkamtibmas).
“Berkaitan dengan kerumunan di Bogor. Proses lidik dengan kegiatan klarifikasi terhadap dugaan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dengan Polda Jabar dan Polres Bogor, bahwa ada 10 orang yang dipanggil atau diundang untuk klarifikasi,” ucap Argo.
Anggota Tim Bantuan Hukum FPI Azis Yanuar mengatakan, pihaknya tidak berniat membuat acara besar-besaran yang mengundang kerumunan. Panitia sejatinya hanya mengundang 30 orang saat acara pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11). Azis menegaskan, panitia menyiapkan 30 undangan tersebut untuk keluarga terdekat Rizieq. Dia menyebut panitia tidak menyangka acara pernikahan itu dihadiri banyak orang sehingga terjadi kerumunan. ’’Awalnya tidak ada niat mengadakan acara besar-besaran. Tidak ada. Itu hanya untuk keluarga,’’ ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa panitia telah menyiapkan langkah-langkah agar massa yang hadir tetap menaati protokol kesehatan. “Kita menyiapkan mitigasinya. Tapi, massa yang datang di luar perkiraan,” tutur Azis.
(all)