Pemprov Jabar Canangkan Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya

Pemprov Jabar Canangkan Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya

RADARBANDUNG.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mencanangkan Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya di Bendung Barugbug, Jatisari, Kabupaten Karawang, Rabu (4/11/2020).

Pencanangan langsung dilakukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menurutnya, Sungai sepanjang 97 kilometer yang melintasi tiga Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang harus kembali bersih dan menyehatkan bagi masyarakat.

“Sungai Cilamaya sudah bertahun-tahun tercemar baik oleh limbah industri, domestik atau peternakan dan lainnya. Ini harus segera ditangani,” ucap Ridwan Kamil.

Penanganan pencemaran dan kerusakan DAS Cilamaya bakal menerapkan konsep Satgas Citarum Harum dengan teori kolaborasi, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan peran media.

Setidaknya ada 12 indikator rencana aksi yang akan dilakukan, yaitu penanganan lahan kritis atau hutan, sedimen atau longsoran perkebunan, limbah industri, limbah ternak, limbah domestik, sampah wilayah, kualitas air, penegakkan hukum, komunikasi publik, edukasi dan organisasi atau kolaborasi.

“Konsep Satgas Citarum Harum akan di-copy di Cilamaya,” tuturnya.

Dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Cilamaya lebih ditekankan pada penegakan hukum, termasuk menindak atau menggugat perusahaan nakal yang membuang limbah sembarangan.

Maka, penanganan DAS Cilamaya akan melibatkan aparat penegak hukum dari TNI/Polri dan Kejaksaan.

“Kita harapkan ini bukan hanya sekedar seremonial, tapi juga aksi nyata pengendalian pencemaran di Sungai Cilamaya,” jelasnya.

Ridwan Kamil menyebut, dengan pencanangan ini nantinya Satgas PPK DAS Cilamaya akan bertugas menata serta melakukan pencegahan dan penindakan hukum terhadap pencemaran dan kerusakan pada DAS Cilamaya.

Sedangkan Tim Patroli DAS Cilamaya bertugas memantau, menginventarisasi dan mengidentifikasi sumber-sumber pencemar yang terjadi pada DAS Cilamaya.

Baca Juga: Cara Satgas Citarum Perangi Sampah, Kolaborasi dengan Pemerintah dan Industri 

“Tahun ini ada 135 personel TNI yang terlibat. Insya Allah tahun depan ditambah. Kemudian, aparat kepolisian dan kejaksaan juga turut membantu. Intinya pola Satgas Citarum akan dipakai di sini (Cilamaya),” tegasnya.

Melalui aksi nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya diharapkan dalam satu tahun kedepan terlihat progres yang memuaskan seperti halnya Sungai Citarum.

Baca Juga: Kondisi Sungai Citarum sudah Lebih Baik 

Ridwan Kamil mengakui, sejauh ini Sungai Citarum memang masih ada hal-hal yang harus dibenahi, namun sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana kualitas airnya lebih baik dan bukan masuk kategori tercemar berat.

“Setahun dari sekarang kita kumpul di tempat ini lagi. Kita lihat progres Cilamaya seperti apa. Mudah-mudahan membuahkan hasil yang terbaik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

(adv)

Editor : Ali Yusuf

# # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D