Syaiful Huda: Pertengahan 2021 Siswa Mulai Belajar Normal di Sekolah

Syaiful Huda: Pertengahan 2021 Siswa Mulai Belajar Normal di Sekolah
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam acara workshop pendidikan di Hotel Horison Kota Sukabumi yang di hadiri para pendidik dan kepala sekolah di Sukabumi, Selasa (3/11/2020).

RADARBANDUNG.id, SUKABUMI – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda memperkirakan, pertengahan tahun 2021 aktivitas belajar di sekolah akan kembali normal seperti biasa.

Hal itu sejalan dengan perkembangan pandemi, berkaca pada langkah pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi yang sudah mulai masif pemerintah lakukan.

“Pertengahan tahun depan lah, sekolah-sekolah mulai full belajar tatap muka. Sekolah-sekolah sudah bersiap dari sekarang,” ujar Syaiful Huda, dalam acara workshop pendidikan di Hotel Horison, Kota Sukabumi, Selasa (3/11/2020).

Pada sisi lain, pihaknya sudah menyerap beberapa masukan, sekiranya kebijakan apa saja yang sudah dan belum terimplementasi dengan baik dari Kemendikbud RI selama masa pandemi.

“Tadi saya sudah mendapat beberapa jawaban, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) rata rata yang terlaksana tidak lebih dari 40 persen,” ujar Huda.

Artinya, butuh beberapa alternatif kebijakan yang bersifat terobosan guna menyempurnakan implementasi penerapan kebijakan dengan pola PJJ secara daring selama ini.

“Berarti butuh kebijakan terobosan untuk menggenapi PJJ yang 60 persennya gimana caranya. Tadi sudah ada beberapa solusi, antaranya guru-guru keliling, perlu pengadaan smartphone karena tak cukup dengan kuota, dan seterusnya,” ujar anggota Fraksi PKB ini.

Untuk implementasi kurikulum pendidikan, sudah tegas sejak awal, bahwa selama masa pandemi sekolah-sekolah cukup menggunakan kurikulum adaptasi saja, sesuai arahan Kemendikbud.

“Jangan mengejar target pelaksanaan kurikulum seperti biasa sampai 100 persen,” tegasnya.

Baca Juga: Anak-Anak Tak Bosan Lagi…

Kurikulum adaptasi sendiri, terang Huda, adalah penyederhanaan kurikulum pendidikan 2013 oleh Kemendikbud.

Mulai dari materi, waktu, konten pelajaran, dan lainnya yang sudah menjadi lebih simpel dan praktis agar tidak membenani siswa, termasuk tenaga pendidik sendiri.

Baca Juga: Siswa Rindu Segala Hal di Sekolah

“Kalau hari ini masih ada sekolah yang menggunakan kurikulum penuh yang 2013 itu, saya minta segera hentikan karena ini akan menimbulkan anak-anak stress,” ungkapnya.

“Kasus pada beberapa tempat, ada siswa bunuh diri, itu betul karena kurikulumnya terlalu padat. Karena itu kita minnta gunakan kurikulum ini (adaptasi) saja,” tegas Huda.

(azm/radarbandung.id)

Editor : Oche Rahmat



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D