RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Seorang remaja ditemukan tewas di Jalan Djuanda, Dago, Kota Bandung.
Tepatnya depan pagar sebuah rumah No. 308 berseberangan dengan Masjid Raya Al-Ihsan atau Darul Hikam, Minggu (1/11/2020).
Menurut laporan Kepolisian, identitas korban diketahui bernama Sanu Sandani (17).
Pada jasad korban ditemukan luka pada wajah dan kepala akibat senjata tajam. Ia diduga tewas dibunuh anggota geng motor. “Korban diduga dibunuh anggota geng motor,” ujar Kapolsek Coblong, Kompol Hendra Virmanto, Selasa (3/11/2020).
Hendra menjelaskan, dari hasil penyelidikan, penyidikan keterangan terhadap saksi dan prarekonstruksi, kejadian berawal saat korban bersama sejumlah temannya sedang minum alkohol di rumah salah satu saksi.
Kemudian, korban dan teman-temannya main ke kawasan Lembang, Kab. Bandung Barat hingga pukul 24.00 WIB.
Baca Juga: Gerombolan Geng Bermotor Resahkan Warga Cimahi
Dari Lembang, mereka pergi ke arah Dago Atas. Namun, saat tiba, tepatnya di dekat Hotel Sheraton, ada beberapa anak muda yang sedang nongkrong. Sekelompok anak muda itu mengendarai motor.
Saat saksi dan korban melihat anak-anak muda nongkrong tersebut, mereka memutar balik arah kendaraan. Namun anak-anak muda yang diduga pelaku itu mengejar korban dan teman-temannya.
Baca Juga: Seorang Pemuda Diduga Anggota Geng Motor Tewas Diamuk Massa
“Saat tiba di Jalan Dago, mereka (para pelaku) memukuli saksi dan korban dengan menggunakan kayu. Saksi-saksi lain (teman-teman korban) sembunyi di gorong-gorong. Namun, korban tidak sempat sembunyi sehingga korban dipukul dan kemudian tergeletak di pinggir jalan,” jelas Hendra.
Baca Juga: Beringas! Begini Kronologi Aksi Sadis Geng Motor di Bandung Bacok Christian Sugiarto
Dalam rangka penyelidikan, Hendra mengatakan, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi. Sementara berdasarkan hasil visum, korban meninggal akibat benturan benda tumpul pada kepala.
Polisi telah mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian.
“Antaranya kayu balok kecil, celana almarhum, batako untuk trotoar, batu dan pecahan batako,” sebut Hendra. Hingga kini, polisi masih mendalami kasus ini.
(muh)