RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kota Bandung mulai masuki musim hujan berintensitas tinggi. Apalagi siang menuju sore, langit mulai mendung pertanda hujan siap datang. Kalau sudah begini, baju hangat biasanya jadi andalan dalam berkegiatan.
Ada banyak pilihan baju hangat yang cocok dan tentunya tetap modis.
Salah satunya, parka yang bisa padupadankan dengan berbagai fashion item menarik.
Dengan model yang cenderung oversized dan banyak saku, anak muda banyak melirik model seperti ini, tidak cuma sebagai baju hangat tapi juga untuk melengkapi tampilan.
“Parka kenapa banyak yang suka karena bahannya yang gak terlalu tebal. Jadi semi-semi jaket, cocok buat anak muda yang suka camping tapi bukan profesional camping ya, cuma camping lucu-lucuan aja,” kata CEO Humblezing Ridho Khusnul Fadhil di Jalan Lombok, Kota Bandung.
Jenis jaket ini jadi incaran anak muda yang suka kegiatan alam atau adventure, namun tidak mau terlalu kaku dengan jaketnya.
Pilihan jaket anti air berbahan polyester ini rupanya memiki daya tarik yang tak biasa. Untuk cuaca Bandung yang sedang musim penghujan, parka pilihan yang tepat.
Bahannya yang semi tebal dengan banyak saku, bisa memuat banyak barang bawaan, seperti uang, kunci, dan handphone.
“Untuk Bandung kepake banget, soalnya banyak saku jadi bisa bawa banyak barang. Lalu untuk pengendara motor juga oke, karena tahan angin dan air,” jelasnya.
Bersama jenama ‘Humblezing’, Ridho membuat koleksi baju hangat yang nyaman dan trendy. Apalagi musim hujan, banyak orang mulai mengincar semi jaket atau parka untuk melindungi dari hujan.
Konsep Humblezing berasal dari tren kegiatan alam anak muda. Tahun 2012, Ridho yang saat itu masih kuliah Metalurgi ITB terinspirasi dengan jaket-jaket thrifting yang dijual pada Pasar Gedebage.
Jaket ‘bekas’ yang jadi primadona itu mencadi incaran, karena barangnya yang masih bagus, klasik, dan harga terjangkau.
Ridho kemudian mulai menjual jaket serupa dengan sistem pre-order. Ia tak menyangka, jaket buatannya meraih respon positif pembeli.
“Konsepnya lebih ke modern adventure ware. Jadi seperti jaket gunung cuma lebih gaya. Kami mengincarnya anak muda yang ingin gaul tapi pengin ke alam juga. Maka dari itu kita coba gabungkan keduanya,” ungkapnya.
Selain itu, ciri khas dari jenama lokal ini ialah penggunaan warna-warna anti mainstream.
Dari beberapa koleksi jaketnya, warna yang dominan rata-rata mencolok mata.
Warna kuning, mustard, dan petrol (perpaduan biru dongker dan hijau tosca) jadi warna-warna andalan mereka.
Baca Juga: Koleksi Baru untuk Si Kecil
Dengan warna-warna ‘ngejreng’ tersebut justru, kata Ridho, bisa jadi tips and trik dalam penampilan saat musim hujan.
“Kalau pakai jaket kontras justru itu mengubah looks. Makanya itu jadi karakter kami yang pakai warna gak asing,” sebutnya.
Sampai saat ini, Humblezing sudah merilis dua koleksi. Tidak cuma jaket dan parka, mereka mulai merambah fashion item lain seperti kemeja, kaos, celana panjang, sampai jaket khusus pesepeda.
(fid)