RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan kesiapan untuk menambah personel TNI Polri untuk mencegah potensi melonjaknya angka kasus Covid-19 saat libur panjang pada akhir Oktober ini.
Personel TNI Polri akan bertugas melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penularan virus Corona pada berbagai titik, termasuk objek wisata.
“Long weekend saat Idul Adha (yang lalu) menaikan kasus. Pelajaran buat kita,” ujar Ridwan Kamil di Makodam III Siliwangi, Senin (19/10).
“Kami sudah menyiapkan materi edukasi, pada dasarnya selama disiplin 3 M, akan bisa terkendali,” timpalnya.
Ridwan Kamil menegaskan, telah berkoordinasi dengan Polda dan TNI untuk memperbanyak personel.
“Seperti kita tiap minggu ke zona merah, termasuk ke titik destinasi wisata untuk menerapkan protokol kesehatan dengan tegas,” katanya.
Jika ada hotel atau tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan, maka, tegas Ridwan Kamil, ancamannya penutupan sementara. Di luar itu, tidak ada kebijakan yang berubah.
-
Libur panjang akhir Oktober
Pada pekan depan akan ada libur panjang yakni Rabu, Kamis, dan Jumat pada tanggal 28, 29, dan 30 Oktober 2020, terkait peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah dan Forkopimda mengantisipasi potensi penularan Covid-19 saat hari libur panjang nanti, dan masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan.
Tito mengatakan, pertahanan pencegahan Covid-19 mesti kuat pada masing-masing daerah.
“Ada tiga hari cuti, baik cuti peringatan maupun cuti bersama, kalau kita lihat sesuai dengan ketentuan yang ada itu hari Rabu, Kamis, dan Jumat pada 28, 29 dan 30 Oktober,” ujar Tito Karnavian, Senin.
“Nah ini artinya bisa terdapat hari- hari kejepit, mulai Senin Selasa itu bisa hari kejepit. Kemudian hari Jumat karena libur juga bisa berlanjut ke hari Sabtu dan Minggu. Nah ini mengindikasikan akan kemungkinan akan terjadi libur panjang, ” katanya.
Tito menambahkan, biasanya sebelum pandemi Covid-19, setiap ada hari libur panjang masyarakat banyak yang melakukan perjalanan.
Bisa pulang kampung, kumpul bersama keluarga, atau pergi ke tempat liburan untuk berekreasi dan lain-lain.
Baca Juga: Jabar Ajukan 3 Juta Vaksin Covid-19 di Gelombang Pertama Penyuntikan
Artinya, akan ada mobilitas tinggi masyarakat yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Dan saat masa pandemi pergerakan masyarakat seperti ini bisa menimbulkan penularan.
“Oleh karena itu ini yang perlu kita waspadai bersama agar liburan ini tidak menjadi media penularan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan bersama,” jelasnya.
Baca Juga: Sekalipun Sudah Disuntik Vaksin, Seseorang Tetap Bisa Terpapar Corona
Hal pertama, untuk yang daerahnya berstatus zona merah, ia imbau kalau memang bisa tidak pulang atau tidak berlibur. Lebih baik mengisi waktu pada tempat masing-masing.
Bisa lakukan kegiatan beres-beres rumah atau tempat tinggal. Menikmati liburan bersama keluarga pada kediaman masing-masing.