RADARBANDUNG.id, KABUPATEN BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang M Naser mengakui Bawaslu sempat meminta klarifikasi soal dugaan pelanggaran kampanye Pilbup Bandung 2020.
Dugaan pelanggaran itu, kejadian dalam rangkaian acara Hajat Huluwotan Desa Panyocokan, Ciwidey. (Baca: Diduga Melanggar Kampanye, Bupati Dadang Naser Klarifikasi Via Zoom)
Dadang Naser katakan, dalam acara itu, ia memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan agenda tahunan Desa Panyocokan atas budayanya, adat lembur.
-
Dadang Naser bantah kampanye untuk Nia-Usman
“Saya respon itu, luar biasa, tiap tahun ada hajatan. Setelah saya memberikan pidato apresiasi, supaya menjadi destinasi wisata,” ungkap Dadang Naser.
Ia mengaku, saat itu menyampaikan tentang persiapan Pemilu. Sekaligus pamit sebagai bupati pada Februari 2021. Sementara pemilihan bupatinya pada 9 Desember.
“Ini kewajiban bagi seluruh aparatur pemerintahan sampai kepala desa menyosialisasikan pesta demokrasi 9 Desember,” kata Dadang Naser.
Ia menjelaskan ahli/pengamat menyebut akan ada pengurangan partisipasi politik, karena pemilu berlangsung saat pandemi Covid-19.
Karena itu, ia mengaku berupaya menambah partisipasi politik. Sehingga, bisa mendorong masyarakat untuk menyalurkan hak pilih.
“Sudah ada tiga pasang calon. Saya bilang silakan pilih nomor 1,2,3. Ada perang bintang, siapa nomor satu, nomor dua, nomor tiga,” ucapnya.
-
Sempat jelaskan tagline
Dadang Naser mengakui, ia sempat menjelaskan tagline masing-masing pasangan calon Pilbup Bandung 2020.
Nomor satu pasangan Nu Pasti Sabilulungan, kemudian yang kedua jargonnya Dahsyat, dan yang ketiga jargonnya Bedas.
Selain tagline, ia juga menjelaskan profil masing-masing calon.
“Bedas adalah Dadang Supriatna yang merupakan Kader Golkar pindah ke PKB, jadi calon bupati Bedas, orang Tegalluar Bojongsoang,” tuturnya.
“Berpasangan dengan Syahrul Gunawan, artis sinetron, jago, bintang sinetron, orang Bogor,” timpalnya.
“Kedua ada Bu Yena dan Pa Atep. Bu yena, putra Masoem, keluarga Ma’soem yang beralamat Rancaekek. Berpasangan dengan Atep, Atep bintang sepakbola, mantan pemain persib, jago main bola,” katanya lagi.
“Nu itu Kurnia, siapa? Teh Nia, orang Ciparay, mantan kabogoh, istri saya. Berpasangan dengan Usman Sayogi, siapa? Usman Sayogi orang Soreang, 31 tahun mengabdi pada pemerintahan, berarti ia bintang pemerintahan. Silakan pilih sesuai dari tiga paslon ini, nyanggakeun sesuai hati nurani,” imbuhnya.
Dadang Naser mengaku saat itu mempersilakan masyarakat untuk mengkaji. Selain itu, meminta wartawan menyampaikan informasi tersebut.
Agar saat 9 Desember partisipasi menguat dan jangan sampai turun. Artinya, ada kesadaran menyampaikan hak pilih.
Baca Juga: Ini Nomor Urut Paslon Pilbup Bandung 2020 dan Maknanya bagi Para Kontestan
“Saya sampaikan seperti itu, klarifikasi saya dalam acara pesta Hajat Huluwotan. Itu saja dari saya, sudah konfirmasi,” ucapnya.
“Bawaslu tanya, tagline tiga paslon benar ? Saya bilang benar. Itu nomor satu Nu Pasti Sabilulungan. Nomor dua Dahsyat dan nomor tiga Bedas,” paparnya.
“Saya sadar ? Sadar. Saya sehat? Sehat. Saat pidato saya rasa tidak ada kecondongan. Silakan saja ukur. Tiga-tiganya saya sampaikan,” pungkasnya.
(fik)