Sementara itu, salah seorang relawan medis, Taufik mengatakan, kebanyakan korban mengalami sesak nafas dan histeris karena tembakan gas air mata.
Selain itu, sebagian lain mengalami luka akibat terkena lemparan batu atau pecahan kaca.
Ia pun mencurigai ada sejumlah mahasiwa yang terkena tembakan peluru karet. “Itu terlihat dari bekas lukanya. Lebam memar kecil. Ada yang mungkin tertembak di punggung,” katanya.
Ada pula yang luka cukup berat. Seorang mahasiswa mengalami luka sobek di kepala. Pantauan, mahasiswa itu telah diperban sementara baju yang dikenakannya berlumuran darah.
Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit. Relawan medis yang menangani tak mengetahui pasti penyebabnya.
Hingga pukul 20.50 Wib, mahasiswa masih berkumpul di Kampus Unisba dan Unpas.
Diketahui sebelumnya, aksi ini dipicu pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR.
Sementara itu, Kepolisian menangkap beberapa peserta aksi dan memastikan massa yang membuat suasana memanas bukan dari kalangan mahasiswa.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, kericuhan terjadi menjelang petang.
Saat itu, masa aksi yang didominasi orang berpakaian hitam berusaha mendobrak gerbang Gedung DPRD.
“Saat mereka masuk, sambil melempar batu dan anarkis. Maka, kita pukul mundur dan kita lakukan penyisiran, sehingga mereka bisa membubarkan dan clear di kawasan DPRD dan Gedung Sate,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga: Unpad dan Puluhan Perguruan Tinggi Lainnya Tolak UU Cipta Kerja
Beberapa di antara mereka pun diamankan anggota Polrestabes Bandung dan Polda Jabar.
Hanya saja, ia masih belum memiliki data jumlah berapa orang yang diamankan tersebut. Semua akan dimintai keterangan di Mapolrestabes Bandung.
Baca Juga: Gelombang Penolakan UU Cipta Kerja: Mahasiswa Duduki Flyover Pasupati, Gedung DPRD Jabar Mencekam!
“Kami masih mendalami, tadi juga ada beberapa yang diamankan, tapi kami masih dalami. Tapi yang jelas mereka bukan kelompok dari mahasiswa atau buruh, dan mereka sengaja sekali membuat atau memancing agar petugas di lapangan itu menjadi emosi,” terangnya.
(muh)