“Demo Penolakan pengesahan UU Cipta Kerja di Bandung berakhir ricuh, tercatat 138 mahasiswa mengalami luka”
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Aksi demo penolakan pengesahan UU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Jabar kembali ricuh, Rabu (7/10/2020).
Pantauan Radarbandung.id, massa aksi yang terdiri dari mahasiswa yang mengenakan almamater kampus masing-masing beserta demonstran berpakaian bebas lainnya bergabung.
Jumlah massa diperkirakan mencapai ribuan, lebih banyak dari aksi pada Selasa (6/10), kemarin.
Awalnya, aksi terpantau tertib, perwakilan mahasiswa bergantian berorasi menyampaikan tuntutan pembatalan Omnibus Law.
Situasi mulai memanas saat massa aksi mulai membakar ban.
Tak lama berselang, oknum massa mulai melakukan pelemparan botol minum, batu, kaca dan petasan.
Sebagian merangsek dan mendobrak gerbang.
Sebagian massa ada terlihat masuk ke halaman DPRD Jabar, kembali melakukan lemparan ke arah aparat gabungan TNI dan Polisi.
Tak lama kemudian, aparat yang berpakaian anti huru-hara bertameng dan berpentungan kemudian merangsek maju ke arah massa.
Tembakan gas air mata pun dilepaskan. Massa kemudian buyar ke sejumlah arah, di antaranya lari mengarah ke depan Gedung Sate, arah Dago serta arah Trunojoyo.
Sebagian massa juga dikejar aparat kepolisian yang berboncengan menggunakan motor anti huru-hara serta membawa senapan gas air mata.
Sebagian massa terdesak hingga perempatan Taman Cikapayang, Dago. Polisi sempat kembali menembakan gas air mata di sana.
Sehingga arus lalu lintas yang mengarah ke jalan itu, maupun ke Jalan Layang Pasupati sempat macet. Akibat letusan gas air mata itu sejumlah pengendara motor mengalami sesak.
Hingga sekitar pukul 18.00 sebagian massa yang masih berkumpul di samping Lapangan Gasibu masih melakukan pelemparan terhadap aparat yang melakukan blokade di depannya.
Sementara itu, mayoritas mahasiswa juga terdesak hingga ke depan kampus Unisba. Sekira pukul 18.30, bentrok kembali terjadi di dekat Kampus Unisba.
Sempat terjadi aksi pelemparan yang kemudian dibalas tembakan gas air mata.
Ratusan mahasiswa kemudian masuk ke dalam kampus, sebagian lain berkumpul di Kampus Universitas Pasundan (Unpas).
Pantauan, hingga pukul 20.30 malam Wib, ratusan mahasiswa masih berkumpul di dua kampus tersebut. Mendadak, kampus Unisba dan Unpas kemudian menjadi posko medis karena tak sedikit massa yang terluka.
Berdasarkan keterangan dari posko medis Kampus Unisba, korban yang tercatat sekitar 138 mahasiwa.
Dari daftar korban sejumlah mahasiswa itu berasal dari Kampus Unisba, Unpas, Universitas Telkom, Ikopin, UIN Sunan Gunung Djati, UPI, Al-Ghifari, Unjani, Uninus, Inaba, Unpad, STTB.

Baca Juga: Imbas Demo Ricuh di Gedung DPRD Jabar, Polisi Amankan 9 Mahasiswa
Selain itu, berdasarkan catatan dari posko medis Unisba, terdapat pula sejumlah siswa SMA maupun SMK. Misalnya, STM Merdeka, SMA 7 dan Angkasa.
Daftar sementara yang berhasil dicatat berdasarkan korban yang dilarikan ke kampus Unpas dan Unisba.