RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Rencana Pemprov Jabar menjadikan hotel sebagai tempat isolasi pasien tanpa gejala (OTG) Covid-19, semula disambut positif.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar mengungkap ada 20 hotel yang mendaftar sebagai hotel isolasi.
Salah satu dari 20 hotel tersebut merilis nama hotel Pop! Festival Citylink siap jadi hotel isolasi.
General Manager Harris & Pop! Festival Citylink Gerry Primacitra menuturkan, semula hotelnya sangat mendukung program pemerintah yang ingin memberikan kenyamanan bagi pasien OTG dan tenaga kesehatan untuk istirahat.
Dalam konfirmasi, Gerry menerangkan kalau tiba-tiba properti hotelnya masuk sebagai list hotel yang siap menjadi hotel isolasi dan berdampak pada kenyamanan tamu hotel.
“Kami emndapat kontak pemerintah untuk jadi hotelnya sebagai tempat isolasi mandiri. Waktu itu kita masih pendataan, kami masih menunggu bagaimana SOP nya kalau memang nanti ditunjuk sebagai hotel isolasi,” kata Gerry di Harris Hotel Festival Citylink Jalan Peta, kemarin.
Ia menambahkan, keluarnya list hotel tersebut cukup meresahkan kunjungan tamu hotel yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan Festival Citylink.
Setelah koordinasi dan demi kenyamanan tamu hotel, pihaknya akhirnya memutuskan mundur sebagai hotel yang mengajukan diri sebagai hotel isolasi pasien OTG Covid-19.
“Ini perlu klarifikasi, dalam list tersebut kami belum terpilih atau mau menjadi hotel isolasi dan berdasarkan konsultasi dengan pihak mal, kami Pop! Hotel Festival Citylink mengundurkan diri sebagai tempat isolasi,” tegasnya.
Gerry menambahkan, pascarilisan yang beredar sejak minggu lalu hotel dan kawasannya menerima dampak negatif yang cukup besar.
Salah satunya, banyak tamu hotel yang resah dan takut akan kebersihan hotel Pop! Haris Festival Citylink sebagai hotel bintang dua.
Sebagai informasi, PHRI Jabar menerangkan kalau rencananya hotel bintang dua dan tiga akan jadi tempat isolasi mandiri pasien OTG Covid-19 dan bintang empat sebagai tempat istirahat dokter dan tenaga kesehatan.
Katanya, pihaknya sangat menjaga kenyamanan dan kebersihan hotel.
Sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, Harris & Pop! Festival Citylink sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Sejak berita meluas, ini meresahkan tamu hotel dan mal katanya sudah jadi tempat isolasi padahal belum ada SOP yang jelas dari pemerintah sendiri. Kami masih berencana dan tertarik saja,” terangnya.
Selain itu, informasi ini juga berpengaruh pada okupansi hotel yang turun 10-15 persen.
Angka tersebut sekaligus bertepatan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kembali diterapkan Jakarta.
Senada dengan Gerry, Marcomm Manager Festival Citylink, Deni Setiawan mengungkapkan pusat perbelanjaan Festival Citylink ikut terdampak jumlah pengunjung.
Penurunan pengunjung yang signifikan, katanya, sempat terjadi sejak informasi tersebut rilis.
“Pemberitaan yang tersebar jelas tidak benar dan Pop! Hotel Festival Citylink sudah mengundurkan diri. Karena ini berdampak trafficnya ke mal jadi menurun signifikan. Sudah clear dan memang kawasan Festival Citylink terbebas dari Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 OTG Akan Dirawat di Hotel Bintang 2 dan 3
Deni juga menegaskan, kalau pusat perbelanjaan Festival Citylink sangat ketat menerapkan protokol kesehatan demi kenyamanan bersama.
Rencananya ke depan supaya lebih aman, Festival Citylink akan menempatkan alat penyaring udara yang masuk agar sirkulasi udaranya tetap terjaga.
Baca Juga: Hotel di Bandung Siap Disulap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
“Sampai hari ini tidak ada satu kasus pun yang berhubungan dengan Covid-19. Orang belanja supaya aman dan nyaman, protokol kesehatan sudah sangat aman sekali,” tandasnya.
(fid)