RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Prakirawan Cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus mengungkapkan, hujan masih terprediksi terjadi beberapa hari ke depan di Bandung, tapi dengan intensitas hujan ringan hingga sedang.
Diprakirakan, wilayah Bandung Raya sendiri baru akan memasuki musim hujan antara Oktober dasarian II hingga Oktober dasarian III.
Wilayah Bandung bagian barat diprediksi akan lebih dulu memasuki musim hujan.
Sementara musim hujan di Bandung bagian timur diprediski akan terjadi Oktober dasarian III hingga November dasarian II.
Sebagaimana pantauan dari pusat, ujar Yan, BMKG telah memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem.
Selain karena memasuki musim peralihan, kondisi itu juga dipengaruhi fenomena global, yaitu terdeteksinya La Nina dan IOD negatif.
Fenomena itu, juga diprediksi mengakibatkan sebagian Wilayah Indonesia atau 27,5% Zona Musim (ZOM) berpotensi mengalami musim hujan yang cenderung lebih basah, daripada rerata klimatologisnya, termasuk wilayah Jawa Barat.
Lebih basah dalam arti jumlah curah hujan yang terjadi lebih banyak dari rerata klimatologisnya.
Menurut prakiraan, apabila faktor global ini terus bertahan hingga akhir tahun 2020.
Maka kemungkinan (musim hujan) akan lebih basah dari tahun kemarin.
Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat daerah sungai atau drainase waspada potensi luapan air dan banjir bandang.
Selain itu, masyarakat juga harus berhati-hati, terutama saat berkendara karena adanya potensi jalan licin dan pohon tumbang akibat angin kencang.
Seperti diketahui, Senin (21/9), terjadi banjir bandang di Kab. Bogor dan Sukabumi saat hujan lebat.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan, curah hujan intensitas tinggi hingga 110 milimeter selama 4 jam, dari 15.00 hingga 19.00 WIB yang teramati di Citeko.
Hujan lebat ini dipicu kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi).
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat.
Karena itu, Guswanto menyampaikan, jauh-jauh hari pihaknya telah menyampaikan peringatan kewaspadaan selama pancaroba menjelang masuknya musim hujan.
Serta kewaspadaan terhadap hujan dengan intensitas tinggi yang perlu terus ditingkatkan.
Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Cimahi dan Bogor, Ini Penyebabnya
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, (puting beliung, hujan lebat disertai kilat dan petir, hujan es, dan lain-lain),” tegasnya.
“Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” pungkasnya.
(muh)