Anak-Anak Tak Bosan Lagi…
RADARBANDUNG.id, CIMAHI- Tak bosan lagi. Perasaan itu kini dirasakan anak-anak yang sedang menjalani proses belajar di rumah.
Bagaimana tidak, komunikasi serta waktu bermain mereka sangat terbatas di tengah pandemi Covid-19.
Namun di tengah pandemi yang masih horor, komunitas Necis (Nyentrik Bandung Cimahi Sauyunan), memberikan warna bagi masyarakat.
Mereka mencoba menenangkan suasana dengan memberi hiburan pada anak-anak melalui media sosial. Alhasil, upaya Badut Necis bikin anak-anak ceria berhasil dilakukan.
Hendayana, salah seorang anggota komunitas Necis menuturkan, ide menghibur anak-anak dengan badut awalnya dicetuskan oleh kelompok Aku Badut Indonesia (ABI) Delon dengan harapan agar mereka tetap berada di rumah guna menghindari penyebaran Covid-19.
“Ide awalnya dari Abi Delon yang menyerukan kepada seluruh badut untuk menghibur anak-anak Indonesia yang stay di rumah lewat streaming di Facebook atau Instagram,” kata Hendayana beberapa waktu lalu.
Kendati baru dilaksanakan satu kali, respons anak-anak menonton badut sangat bagus. Mereka terhibur dengan tontonan gratis sekelompok badut yang menampilkan berbagai atraksi selama kurang lebih setengah jam.
Melihat antusias anak-anak yang butuh hiburan, lanjut dia, ia akan kembali mengadakan kegiatan serupa.
Namun bedanya, kegiatan nanti akan melibatkan para orangtua dan lebih interaktif dengan anak melalui video call WhatsApp.
“Hiburannya bisa mendongeng, sulap, bernyanyi, tebak-tebakan atau tanya jawab dengan anak tentang suka dukanya berada di rumah. Diusahakan kita interaktif dengan si anak tersebut, biar mereka lebih bercerita, tapi dibalik itu, kita juga meminta pesan moral dari orangtuanya juga,” ujarnya.
Menurut dia, sebelum mengibur anak-anak di rumah selama physical distancing, komunitas badut yang belum lama terbentuk ini juga pernah terlibat dalam aksi sosial di panti asuhan serta trauma helling di lokasi bencana banjir Padalarang, beberapa bulan lalu.
“Selain itu, kami juga pernah road show ke sekolah. Kami di sana tidak minta uang, tetapi bayarannya diganti dengan sumbangan peralatan sekolah seperti penghapus, baju bekas, pensil atau apapun. Setelah terkumpul, hasilnya kita berikan ke orang-orang yang membutuhkan sesuai kesepakatan dengan sekolah,” bebernya.
Dia menuturkan, profesi para anggota komunitas Necis kebanyakan sebagai badut yang sering tampil di acara ulang tahun.
Namun akibat pandemi corona, menghentikan sementara segala kegiatan karena adanya pelarangan pengumpulan massa.
“Saya bilang ke teman-teman, Sabtu-Minggu kita cari rupiah, tapi di sela-sela kesibukan, kita juga harus sisihkan waktu untuk kegiatan sosial dengan menghibur dan membagi kebahagiaan dengan anak-anak,” ungkapnya.
Baca Juga: Sekolah Jarunjung Ala Disdik Bandung Barat

(opk)