TIKI Mendukung Jejaring Pemasaran UMKM
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Di masa pandemi Covid-19, semakin banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang beralih ke daring (online) dalam memasarkan produknya.
Keuntungan memanfaatkan daring bagi UMKM adalah produk yang dipasarkan bisa menjangkau seluruh Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Tetap bertumbuhnya UMKM daring ini menjadi pasar potensial bagi usaha jasa pengiriman paket.
Sebab, UMKM memanfaatkan perusahaan jasa pengiriman paket untuk mengirimkan produk hingga ke tangan konsumen yang membelinya.
Menurut Ernanto, yang baru mulai merintis reseller camilan, order yang diterimanya terkadang berasal dari kota-kota kecil.
“Makanya, saya memilih jasa kiriman paket yang memiliki jaringan yang telah menjangkau sampai ke pelosok kota-kota kecil. Kalau tidak, saya kerepotan kirimnya,” tutur Ernanto, kemarin.
Pertimbangannya sendiri, dengan jaringan yang menjangkau hingga ke kota-kota kecil.
Maka, pengiriman produk tak butuh waktu lama untuk sampai ke tangan konsumen.
Sehingga, itu meminimalisir komplain dari konsumen yang berpotensi membuat konsumen kapok.
Hal serupa dikatakan pelaku UMKM lainnya di Kota Bandung, Ari Nugraha.
“Sederhana saja. Dengan banyak titik point, paket kiriman bisa cepat sampai ke konsumen,” ucap Ari.
Selain jaringan yang luas, tarif yang kompetitif, fasilitas pengecekan (tracking) dan jaminan keamanan juga menjadi pertimbangan pelaku UMKM memilih perusahaan jasa kiriman paket.
Hal itu dikatakan Ida Farida yang dihubungi secara terpisah.
“Biasanya konsumen yang meminta barang dikirim pakai jasa kiriman paket yang bertarif murah. Karena yang bayar ongkos kirim konsumen,” ujar Ida Farida yang memiliki usaha penjualan hijab secara daring.
Dengan tarif murah, maka konsumen tidak terbebani harus membayar ongkos kirim yang kadang kala lebih mahal dibandingkan harga barang yang dibeli.
Meski demikian, Ida mengaku juga tetap mempertimbangkan faktor keamanan dari paket yang dikirimnya ke konsumen.
Menurut Ida, ia harus bisa melacak posisi paket yang dikirimnya menggunakan layanan yang bisa diakses secara daring.
Dengan fasilitas tracking tersebut, maka Ida secara otomatis bisa memantau perjalanan barang yang dikirimnya hingga ke tangan konsumen.
Baca Juga: Jabar Target 2 Juta Pelaku UMKM Dapat Bantuan Tunai Pemerintah Pusat
Jadi, imbuh Ida, ketika ada komplain dari konsumen, ia bisa menjawabnya. Adanya fasilitas tracking ini maka kemungkinan barang hilang dapat diminimalisir.
Apa yang dibutuhkan UMKM dalam memasarkan produk secara daring ini merupakan standar tertinggi.
Itu harus mampu dipenuhi perusahaan jasa pengiriman ekspres.
Baca Juga: Cek Rekening Minggu Depan, Rp 2,4 juta Ditransfer ke 9,1 juta Pelaku UMK
Komitmen mendukung pemasaran produk UMKM ini dilakukan PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI).
1. TIKI miliki 3.000 gerai di lebih dari 65 kota besar dan 453 kabupaten
Dari sisi jaringan, TIKI memiliki sekitar 3.000 gerai di lebih dari 65 kota besar dan sekitar 453 kabupaten di Indonesia.
Jaringan TIKI ini tak hanya memudahkan bagi UMKM berkirim produk hingga ke konsumen yang tinggal di pelosok.