BMKG: Jabar Memiliki Aktivitas Gempa Bumi Paling Aktif

Puluhan Rumah Roboh Diguncang Gempa Sukabumi
Rumah yang roboh di Kecamatan Pamijahan akibat gempa Sukabumi (ist)

BMKG: Jabar Memiliki Aktivitas Gempa Bumi Paling Aktif

RADARBANDUNG.id- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi perhatian khusus untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) tercatat sebagai daerah paling aktif kejadian gempa bumi di Pulau Jawa, berdasarkan pantauan dalam dua tahun terakhir.

“Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, aktivitas gempa di Jabar tak hanya di zona megathrust tetapi frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake), akibat aktivitas sesar aktif juga sangat tinggi.

Data BMKG menunjukkan sejak Januari 2020 sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jabar dan Banten, yang guncangannya dirasakan masyarakat.

“Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini maka warga sepatutnya perlu untuk selalu waspada. Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa,” kata dia.

Daryono menjelaskan, aktivitas gempa sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi rumah tembok dengan struktur lemah dapat roboh dan menimpa penghuninya.

Sebelumnya, Selasa (21/7) pukul 20.21 WIB wilayah Sukabumi diguncang gempa magnitudo 2,8. Episenter terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Mengguncang Sukabumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri.

Wilayah Sukabumi dan Lebak dalam beberapa tahun terakhir, memang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi.

Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa Bumi, Getaran Terasa di Sukabumi hingga Garut

“Karena wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa maka wajib membangun bangunan tahan gempa,” katanya.

Jika ada warga yang belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat maka ada pilihan lain, yaitu membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang didisain menarik.

“Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa,” ujar Daryono.

(jpnn)

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D