Publik Pilih New Normal Ketimbang PSBB

Bandung Terapkan Denda Tak Pakai Masker Rp 100 Ribu
PAKAI MASKER: Seorang warga mengenakan masker. (foto : IST) 

Publik Pilih New Normal Ketimbang PSBB

RADARBANDUNG.id- Sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown setelah muncul gelombang kedua penyebaran virus corona.

Baca Juga: Publik Rindu Nonton Bioskop, Tapi Cemas

Di antaranya kota Melbourne di negara bagian Victoria Australia, kota Beijing dan sekitarnya di China, dan beberapa wilayah di benua Eropa.

Bagaimana sikap masyarakat Indonesia jika lonjakan serupa melanda Tanah Air?

Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Beber Kronologi Temuan Covid-19 dan Situasi Terkini di Secapa AD

“Secara mutlak, mayoritas publik lebih menginginkan tetap diterapkannya new normal, seandainya gelombang kedua COVID-19 terjadi, yaitu mencapai 82,4 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Center for Political Communication Studies (CPCS) Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Minggu (12/7).

Menurut Okta, New Normal diakui telah menjadi pilihan sebagian besar masyarakat, dengan memperhatikan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker.

Baca Juga: Hegarmanah Akan Ditutup 14 Hari, Warga Sekitar Secapa TNI AD Wajib Rapid Test Covid-19

Hanya sebagian kecil publik yang memilih diberlakukan kembali PSBB, yaitu sebesar 12,8 persen. Sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 4,8 persen.

Pilihan tersebut tidak lepas dari dampak ekonomi yang memukul hampir seluruh sektor usaha, besar dan kecil. Seperti diakui sendiri oleh Presiden, krisis kesehatan telah berkembang menjadi krisis ekonomi, ditandai dengan ancaman pertumbuhan negatif pada kurun 2020.

Baca Juga: Bengkel Viral Gara-Gara Tambal Ban Rp 600 Ribu, Begini Nasibnya Sekarang

Berbeda dengan krisis 1998, di mana waktu itu sektor UKM mampu bertahan. Di sisi lain para pakar epidemiologi masih mewanti-wanti bahwa pandemi belum selesai dan vaksin masih dalam tahap pengembangan.

“Untuk itu pemerintah dalam komunikasi publik harus menggencarkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dari memakai masker, sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer, dan memperhatikan physical distancing,” pungkas Okta.

Survei CPCS dilakukan pada 21-30 Juni 2020, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(dil/jpnn)

Editor : Ali Yusuf

#



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Nasional


Iklan RB Display D