29 Juli Bioskop Buka Serentak, di Bandung Belum Tentu
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Bioskop di Kota Bandung belum tentu akan beroperasi pada 29 Juli mendatang.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut, kabar bioskop beroperasi serentak 29 Juli bukan keputusan pemerintah. “Kalau ada kabar bioskop beroperasi serentak 29 Juli itu bukan keputusan pemerintah. Melainkan harapan dari asosiasi,” ungkap Ema, Kamis (9/7/2020).
Ema mengatakan, dibuka atau tidaknya bioskop di tanggal itu, atau tempat hiburan lainnya di satu daerah sangat bergantung pada kebijakan kepala daerah.
Pemkot Bandung pun telah melakukan peninjauan ke bioskop. Setelah peninjauan dilakukan, Ema mengatakan pihaknya akan melaporkan hasilnya kepada wali kota yang juga ketua tim gugus tugas penanganan covid-19 untuk kemudian dijadikan bahan dalam rapat evaluasi.
“Setelah itu baru akan ditentukan kapan bioskop akan buka,” terangnya.
Baca Juga: Bioskop di Seluruh Indonesia Buka Serentak 29 Juli
Dari hasil peninjauan kesiapan operasional di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) tersebut, seperti di bioskop CGV BEC, Ema menilai masih mungkin terjadinya kerumunan. Walaupun pembelian tiket bisa dilakukan online.
“Karena pemutaran film dilakukan serentak. Jadi, sangat memungkinkan pengunjung datang dalam waktu bersamaan,” tuturnya.
Baca Juga: 29 Juli Bioskop Buka Serentak, Kanan-Kiri Bangku Kosong
Selain itu, Ema juga menyoroti bagaimana membersihkan theater dalam waktu 30 menit di antara jeda pemutaran film pertama dan kedua. “Pihak CGV menyatakan menyanggupi membersihkan ruangan theater dalam waktu 20 menit. Dengan catatan penambahan personel,” katanya.
Dalam peninjauan, Ema melihat bagaimana pihak pengelola sudah menyiapkan agar kapasitas theater hanya digunakan 59%. Dengan cara bangku yang bisa diduduki dilewati satu bangku.
Di sisi lain ia mengapresiasi upaya pengelolaan CGV yang akan menyediakan AC dan salurannya yang dilengkapi ultraviolet. Jika nanti bioskop telah ditetapkan untuk kembali buka, Ema mengatakan, masih akan melarang anak kecil datang ke bioskop atau ke tempat umumlainnya. “Karena kami menganggap anak kecil dan orang tua, sangat rawan,” pungkasnya.
(mur)