Setujukah PSBB Dihentikan? Pakar Epidemiologi Jawab Ya, tapi Warga Mesti Tempuh Cara Ini
RADARBANDUNG.id- Penerapan PSBB dianggap belum mencapai tingkat maksimalnya lantaran belum bisa mengatur kebiasaan warga sehingga masih terjadi penularan Covid-19.
Baca Juga: 2.260 Warga Jabar Positif Covid-19, Korban Meninggal 144 Orang
Apalagi, dengan kondisi seperti itu sangat diragukan warga bisa menghadapi situasi new normal sebagaimana yang digembor-gemborkan pemerintah.
Lalu apakah PSBB layak untuk dihentikan?
Pakar Epidemiologi, Pandu Riono, mengatakan PSBB bisa dihentikan asal memenuhi sejumlah syarat tanpa terkecuali.
Lewat akun Twitternya seperti dikutip Pojoksatu.id, Senin (1/6/2020), ia mengungkapkan cara sederhana yang selama ini sudah dilakukan sebagian masyarakat dalam menghadapi Covid-19 jika ingin menghentikan PSBB.
“T: Setujukah PSBB dihentikan, mas Juru Wabah? J: Ya, kita mulai dengan Pembatasan Sosial Berbasis Komunitas. Komunitas aktif berperilaku Pakai Masker yang benar, cuci tangan, dan jaga jarak aman, kurangi risiko terkena Covid19.” begitu ungkapnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: 15 Kab/Kota di Jabar New Normal, 12 PSBB, Ini Daftar Lengkapnya
Menurut Pandu, tidak ada cara lain bahkan setara dengan vaksin sekalipun selain dengan memaksa kebiasaan warga berprilaku sesuai protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi.
“Vaksin Covid19 yang kita miliki: PERILAKU PAKAI MASKER.” ujarnya.
Baca Juga: Ya Ampun, Kasus Baru Covid-19 Tambah 700, Total 26.473 Orang Positif
Dikatakan, lokasi-lokasi strategis dalam penerapan protokol kesehatan menjadi keharusan dilakukannya kampanye massif pembiasaan diri bagi warga jika ingin menuju situasi new normal.
“Semalam berdialog untuk melakukan komunikasi perubahan perilaku publik agar selalu pakai masker. Pasar Tradisional salah satu lokasi kampanye dan sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan. Pakai Masker AMAN.” kata dia.
(sta/pojoksatu/radarbandung.id)