Pasien Positif Covid-19 di Jabar Ada di 267 Desa dan Kelurahan, 54 Desa Kritis! Gugus Tugas Lakukan Ini
RADARBANDUNG.id, CIMAHI- Pengetesan masif intens dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dan melakukan penyekatan, sehingga penularannya dapat dikendalikan, terutama saat penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Kembali Buka Rumah Ibadah, Perkantoran dan Restoran
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Jabar Siska Gerfianti menyatakan, pengetesan masif akan memobilisasi ambulans Puskesmas Keliling (Pusling) di 27 kab/kota, yang jumlahnya mencapai 627, sebagai Mobile COVID-19 Test.
“Setiap kecamatan akan punya Mobile COVID-19 Test. Jadi, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota agar Puskesmas Keliling yang ada di satu kecamatan menjadi Mobile COVID-19 Test,” ujar Siska dalam keterangannya, saat meninjau pelaksanaan tes masif via Mobile COVID-19 Test di Kota Cimahi, Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: New Normal di 15 Kab/Kota Jabar Dahulukan Buka Rumah Ibadah, Industri dan Perkantoran
Mobile COVID-19 Test akan dilengkapi 100 alat rapid test. Pengetesan diprioritaskan di kerumunan-kerumunan. Siska mengatakan, peningkatan kewaspadaan dengan melakukan pengetesan masif via Mobile COVID-19 Test dapat menekan potensi persebaran COVID-19 yang membahayakan warga.
“Kegiatan ekonomi sudah mulai dibuka, tapi kami tetap memberikan pengawasan dan pelacakan. Masalahnya kerumunan adalah sumber penularan. Maka, Mobile COVID-19 Test ini menjadi pertahanan untuk tetap mengawasi kerumunan-kerumunan, sehingga tidak akan menjadi sumber penularan,” terangnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: 15 Kab/Kota di Jabar New Normal, 12 PSBB, Ini Daftar Lengkapnya
Karantina Mikro
Selain itu, Siska mengatakan, Gugus Tugas Jabar juga tengah menyiapkan skema penanganan COVID-19 berskala mikro atau tingkat kelurahan/desa agar pengendalian, pelacakan dan pengawasan COVID-19 berjalan kian optimal.
“Untuk karantina mikro ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap berjalan, tetapi kami fokus untuk melokalisir pasien yang positif ini beserta kontak tracingnya dan kita lokalisir di tingkat satuan terkecil, yaitu desa atau kelurahan,” ungkapnya.
Baca Juga: Kebun Teh Ciater Subang Diserbu Warga Jakarta, Purwakarta Hingga Karawang
Siska melaporkan, pihaknya mencatat sebanyak 267 desa dan kelurahan di Jabar memiliki pasien positif. Dari jumlah itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mencatat ada sekitar 54 desa kritis dengan catatan kasus positif COVID-19 lebih dari enam pasien per desa.
“Kami berharap, mudah-mudahan dengan persempitan, dilokairis dan di karantina mikro, rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus,” harapnya.
(ysf)