RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Ada yang unik pada pameran Virtual Batik Expo Vol 2 yang digelar Batik Komar. Di atas selendang kain tampak motif virus yang berhasil mencuri perhatian.
Baca Juga: Batik Komar Virtual Exhibition Hadirkan Motif Megamendung
Ini merupakan motif terbaru dari Batik Komar yang diluncurkan di tengah pandemi Covid-19.
Batik motif virus ini menjadi koleksi pribadi Komarudin Kudiya yang dimodifikasi dari seragam instansi. Sudah lima tahun lalu, Komar membuat motif unik ini. Namun memang motif ini tidak diproduksi untuk khalayak umum.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Kedai Kopi di Bandung Ini Turun Omzet hingga 300%
Ketika menyambangi galeri Batik Komar di Jalan Cigadung Raya Timur, kain-kain bermotif virus ini berjejer rapih sedang dijemur. Di dalam ruang produksi, Komar memperkerjakan beberapa orang pekerja untuk membantunya membuat batik virus.
Kesungguhannya dalam berusaha di tengah pandemi, membuat Komar optimis pandemi ini bisa segera berlalu.
Pada koleksinya, ada dua motif yang dibuat. Gambar virus berbentuk bundar dengan sel-sel tampak menjalar diatas kain putih. Supaya menghasilkan gambar yang bagus, Komar memadukannya dengan warna dasar yang dibuat pecah.
Sejauh ini baru tiga warna yang dibuat, yakni biru dongker, merah, dan abu-abu.
“Dalam kondisi pandemi ini saya kepikiran membuat batik dengan motif Covid-19. Meski tidak spesifik begitu, cuma ini adalah hasil modifikasi dari motif seragam instansi yang kebetulan temanya sama,” kata Komar.
Motif virus kemudian diaplikasikan pada masker dan kain. Komar menyebut, belum memproduksi batik motif ini pada kain karena dirasa belum tepat waktunya. Dia baru berani mengaplikasikan motif tersebut pada masker batik yang memang sudah dia jual sebelumnya.
“Belum berani dijual, jadi ini cuma sekedar pameran saja dan itu pun di atas selendang kain. Untuk dibuat kemeja atau baju, saya rasa belum karena batin saya belum begitu nyaman. Jangan sampai ada stereotip yang menyebut ini untuk meraup keuntungan, saya paham kita dalam kondisi begini yang terpuruk luar biasa,” jelasnya.
Diatas masker mulut, motif virus justru menambah keindahan dari batiknya sendiri. Apalagi masker ini hadir dengan warna-warna gonjreng yang memikat mata, seperti merah dan biru. Ada juga warna cokelat yang sama cantiknya ketika dipadu padakan dengan busana.
Baca Juga: Foto: Inovasi Masker Cantik Rumah Batik Komar saat Pandemi Covid-19 Melanda
Komar menyebut, proses pembuatan batik virus dibutuhkan waktu dua hari. Sebelumnya, dia sudah mensketsa kain yang akan dia buat menggunakan canting dan stempel.
“Batiknya kombinasi dari batik tulis dan cap. Sehingga perpaduan ini justru semakin cantik hasilnya,” sambungnya.
Baca Juga: Film Gundala Segera Tayang di Bioskop Amerika Serikat
Batik virus ala Batik Komar sejauh ini masih dibuat terbatas. Komar masih membuatnya untuk orang-orang terdekat seperti kerabat dan kolega. Namun apabila ada yang tertarik untuk melelang batik virus dan hasilnya diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi, Komar membuka lebar maksud tersebut.
“Kalau mau memanfaatkan ya bisa saja tapi saya gak mau. Kecuali memang ada yang tertarik dan berminat dilelang kemudian uangnya dibagikan kepada masyarakat yang kena imbas virus, kalau itu saya mau. Karena dulu saya pernah membuat batik dengan motif gunung berapi dan dilelang untuk masyarakat sekitar yang kena imbas meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah,” paparnya.
(fid/radarbandung.id)